Berbenah Diri Menyambut Bulan Ramadhan

Allah Ta’ala telah mengutamakan sebagian waktu (zaman) di atas sebagian lainnya, sebagaimana Dia mengutamakan sebagian manusia di atas sebagian lainnya dan sebagian tempat di atas tempat lainnya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ

“Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya, sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka” (QS al-Qashash:68).

Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di ketika menafsirkan ayat di atas, beliau berkata, “(Ayat ini menjelaskan) menyeluruhnya ciptaan Allah bagi seluruh makhluk-Nya, berlakunya kehendak-Nya bagi semua ciptaan-Nya, dan kemahaesaan-Nya dalam memilih dan mengistimewakan apa (yang dikehendaki-Nya), baik itu manusia, waktu (jaman) maupun tempat”[1].

Termasuk dalam hal ini adalah bulan Ramadhan yang Allah Ta’ala utamakan dan istimewakan dibanding bulan-bulan lainnya, sehingga dipilih-Nya sebagai waktu dilaksanakannya kewajiban berpuasa yang merupakan salah satu rukun Islam.

Sungguh Allah Ta’ala memuliakan bulan yang penuh berkah ini dan menjadikannya sebagai salah satu musim besar untuk menggapai kemuliaan di akhirat kelak, yang merupakan kesempatan bagi hamba-hamba Allah Ta’ala yang bertakwa untuk berlomba-lomba dalam melaksanakan ketaatan dan mendekatkan diri kepada-Nya[2].

Bagaimana Seorang Muslim Menyambut Bulan Ramadhan?

Bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan dan keberkahan, padanya dilipatgandakan amal-amal kebaikan, disyariatkan amal-amal ibadah yang agung, di buka pintu-pintu surga dan di tutup pintu-pintu neraka[3].

Oleh karena itu, bulan ini merupakan kesempatan berharga yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang beriman kepada Allah Ta’ala dan ingin meraih ridha-Nya.

Dan karena agungnya keutamaan bulan suci ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menyampaikan kabar gembira kepada para sahabat radhiyallahu ‘anhum akan kedatangan bulan yang penuh berkah ini[4].

Sahabat yang mulia, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya, “Telah datang bulan Ramadhan yang penuh keberkahan, Allah mewajibkan kalian berpuasa padanya, pintu-pintu surga di buka pada bulan itu, pintu-pintu neraka di tutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat malam (kemuliaan/lailatul qadr) yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalangi (untuk mendapatkan) kebaikan malam itu maka sungguh dia telah dihalangi (dari keutamaan yang agung)”[5].

Imam Ibnu Rajab, ketika mengomentari hadits ini, beliau berkata, “Bagaimana mungkin orang yang beriman tidak gembira dengan dibukanya pintu-pintu surga? Bagaimana mungkin orang yang pernah berbuat dosa (dan ingin bertobat serta kembali kepada Allah Ta’ala) tidak gembira dengan ditutupnya pintu-pintu neraka? Dan bagaimana mungkin orang yang berakal tidak gembira ketika para setan dibelenggu?”[6].

Dulunya, para ulama salaf jauh-jauh hari sebelum datangnya bulan Ramadhan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah Ta’ala agar mereka mencapai bulan yang mulia ini, karena mencapai bulan ini merupakan nikmat yang besar bagi orang-orang yang dianugerahi taufik oleh Alah Ta’ala. Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Dulunya (para salaf) berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan (berikutnya) agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka (kerjakan)”[7].

Maka hendaknya seorang muslim mengambil teladan dari para ulama salaf dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan, dengan bersungguh-sungguh berdoa dan mempersiapkan diri untuk mendulang pahala kebaikan, pengampunan serta keridhaan dari Allah Ta’ala, agar di akhirat kelak mereka akan merasakan kebahagiaan dan kegembiraan besar ketika bertemu Allah Ta’ala dan mendapatkan ganjaran yang sempurna dari amal kebaikan mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang berpuasa akan merasakan dua kegembiraan (besar): kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika dia bertemu Allah”[8].

Tentu saja persiapan diri yang dimaksud di sini bukanlah dengan memborong berbagai macam makanan dan minuman lezat di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas dendam ketika berbuka puasa. Juga bukan dengan mengikuti berbagai program acara Televisi yang lebih banyak merusak dan melalaikan manusia dari mengingat Allah Ta’ala dari pada manfaat yang diharapkan, itupun kalau ada manfaatnya.

Tapi persiapan yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya di bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya, yaitu dengan hati yang ikhlas dan praktek ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena balasan kebaikan/keutamaan dari semua amal shaleh yang dikerjakan manusia, sempurna atau tidaknya, tergantung dari sempurna atau kurangnya keikhlasannya dan jauh atau dekatnya praktek amal tersebut dari petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam[9].

Hal ini diisyaratkan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sungguh seorang hamba benar-benar melaksanakan shalat, tapi tidak dituliskan baginya dari (pahala kebaikan) shalat tersebut kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, atau seperduanya”[10].

Juga dalam hadits lain tentang puasa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Terkadang orang yang berpuasa tidak mendapatkan bagian dari puasanya kecuali lapar dan dahaga saja”[11].

Meraih Takwa dan Kesucian Jiwa dengan Puasa Ramadhan

Hikmah dan tujuan utama diwajibkannya puasa adalah untuk mencapai takwa kepada Allah Ta’ala[12], yang hakikatnya adalah kesucian jiwa dan kebersihan hati[13]. Maka bulan Ramadhan merupakan kesempatan berharga bagi seorang muslim untuk berbenah diri guna meraih takwa kepada Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa” (QS al-Baqarah:183).

Imam Ibnu Katsir berkata, “Dalam ayat ini Allah Ta’ala berfirman kepada orang-orang yang beriman dan memerintahkan mereka untuk (melaksanakan ibadah) puasa, yang berarti menahan (diri) dari makan, minum dan hubungan suami-istri dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala (semata), karena puasa (merupakan sebab untuk mencapai) kebersihan dan kesucian jiwa, serta menghilangkan noda-noda buruk (yang mengotori hati) dan semua tingkah laku yang tercela”[14].

Lebih lanjut, Syaikh Abdur Rahman as-Sa’di menjelaskan unsur-unsur takwa yang terkandung dalam ibadah puasa, sebagai berikut:

- Orang yang berpuasa (berarti) meninggalkan semua yang diharamkan Allah (ketika berpuasa), berupa makan, minum, berhubungan suami-istri dan sebagainya, yang semua itu diinginkan oleh nafsu manusia, untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengharapkan balasan pahala dari-Nya dengan meninggalkan semua itu, ini adalah termasuk takwa (kepada-Nya).

- Orang yang berpuasa (berarti) melatih dirinya untuk (merasakan) muraqabatullah (selalu merasakan pengawasan Allah Ta’ala), maka dia meninggalkan apa yang diinginkan hawa nafsunya padahal dia mampu (melakukannya), karena dia mengetahui Allah maha mengawasi (perbuatan)nya.

- Sesungguhnya puasa akan mempersempit jalur-jalur (yang dilalui) setan (dalam diri manusia), karena sesungguhnya setan beredar dalam tubuh manusia di tempat mengalirnya darah[15], maka dengan berpuasa akan lemah kekuatannya dan berkurang perbuatan maksiat dari orang tersebut.

- Orang yang berpuasa umumnya banyak melakukan ketaatan (kepada Allah Ta’ala), dan amal-amal ketaatan merupakan bagian dari takwa.

- Orang yang kaya jika merasakan beratnya (rasa) lapar (dengan berpuasa) maka akan menimbulkan dalam dirinya (perasaan) iba dan selalu menolong orang-orang miskin dan tidak mampu, ini termasuk bagian dari takwa[16].

Bulan Ramadhan merupakan musim kebaikan untuk melatih dan membiasakan diri memiliki sifat-sifat mulia dalam agama Islam, di antaranya sifat sabar. Sifat ini sangat agung kedudukannya dalam Islam, bahkan tanpa adanya sifat sabar berarti iman seorang hamba akan pudar. Imam Ibnul Qayyim menggambarkan hal ini dalam ucapan beliau, “Sesungguhnya (kedudukan sifat) sabar dalam keimanan (seorang hamba) adalah seperti kedudukan kepala (manusia) pada tubuhnya, kalau kepala manusia hilang maka tidak ada kehidupan bagi tubuhnya”[17].

Sifat yang agung ini, sangat erat kaitannya dengan puasa, bahkan puasa itu sendiri adalah termasuk kesabaran. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih menamakan bulan puasa dengan syahrush shabr (bulan kesabaran)[18]. Bahkan Allah menjadikan ganjaran pahala puasa berlipat-lipat ganda tanpa batas[19], sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Semua amal (shaleh yang dikerjakan) manusia dilipatgandakan (pahalanya), satu kebaikan (diberi ganjaran) sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: “Kecuali puasa (ganjarannya tidak terbatas), karena sesungguhnya puasa itu (khusus) untuk-Ku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran (kebaikan) baginya”[20].

Demikian pula sifat sabar, ganjaran pahalanya tidak terbatas, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

{إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ}

“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan disempurnakan (ganjaran) pahala mereka tanpa batas” (QS az-Zumar:10).

Imam Ibnu Rajab al-Hambali menjelaskan eratnya hubungan puasa dengan sifat sabar dalam ucapan beliau,“Sabar itu ada tiga macam: sabar dalam (melaksanakan) ketaatan kepada Allah, sabar dalam (meninggalkan) hal-hal yang diharamkan-Nya, dan sabar (dalam menghadapi) ketentuan-ketentuan-Nya yang tidak sesuai dengan keinginan (manusia). Ketiga macam sabar ini (seluruhnya) terkumpul dalam (ibadah) puasa, karena (dengan) berpuasa (kita harus) bersabar dalam (menjalankan) ketaatan kepada Allah, dan bersabar dari semua keinginan syahwat yang diharamkan-Nya bagi orang yang berpuasa, serta bersabar dalam (menghadapi) beratnya (rasa) lapar, haus, dan lemahnya badan yang dialami orang yang berpuasa”[21].

Penutup

Demikianlah nasehat ringkas tentang keutamaan bulan Ramadhan, semoga bermanfaat bagi semua orang muslim yang beriman kepada Allah Ta’ala dan mengharapkan ridha-Nya, serta memberi motivasi bagi mereka untuk bersemangat menyambut bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan dan mempersiapkan diri dalam perlombaan untuk meraih pengampunan dan kemuliaan dari-Nya, dengan bersungguh-sungguh mengisi bulan Ramadhan dengan ibadah-ibadah agung yang disyariatkan-Nya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada setiap malam (di bulan Ramadhan) ada penyeru (malaikat) yang menyerukan: Wahai orang yang menghendaki kebaikan hadapkanlah (dirimu), dan wahai orang yang menghendaki keburukan kurangilah (keburukanmu)!”[22].

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

Fadhilah Ramadhan (Laylatul Qadar - Mukaddimah)

Di antara malam – malam Ramadhan yang terkenal dengan kebaikan dan keberkahannya yang sangat besar, terdapat suatu malam yang disebut sebagai malam Lailatul Qadar. Al Qur’an telah menyatakan keutamaannya yang lebih besar dari seribu bulan. Dengan kata lain, malam itu lebih berharga daripada 83 tahun 4 bulan. Betapa beruntung, orang yang mendapatkan kesempatan beribadah dengan sungguh-sungguh pada malam itu, karena berarti ia mendapatkan pahala beribadah selama 83 tahun 4 bulan, bahkan kita tidak tahu, barangkali lebih banyak daripada itu. Sesungguhnya malam itu merupakan suatu karunia dan rahmat yang amat besar bagi ummat ini.

Sejarah Lailatul Qadar

Di dalam Kitab Durrul Mantsur terdapat sebuah hadits dari Anas r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda,” Lailatul Qadar telah dikaruniakan kepada ummat ini ( umatku ) yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya.”

Terdapat beberapa pendapat mengenai alasan dikaruniakannya Lailatul Qadar. Menurut beberapa hadits, di antara sebabnya adalah sebagai berikut; Rasulullah pernah merenungkan usia rata-rata umat-umat terdahulu yang jauh lebih panjang daripada usia umatnya yang pendek. Beliau pun bersedih karena mustahil ummatnya dapat menandingi amal ibadah umat-umat terdahulu. Oleh sebab itu, Allah SWT dengan kasih sayangnya yang tidak terhingga mengaruniakan Lailatul Qadar kepada umat Islam. Hal ini bermakna bahwa apabila ada seseorang yang memperoleh kesempatan beribadah selama sepuluh malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan dan mendapatkan keberkahan malam-malam tersebut, maka ia akan mendapatkan pahala beribadah selama 83 tahun 4 bulan, bahkan lebih.
Riwayat lain mengatakan bahwa Rasulullah saw bercerita kepada para shahabatnya tentang kisah seorang yang sangat sholeh dari kalangan Bani Israel yang telah menghabiskan waktu selama seribu bulan untuk berjihad fii sabilillah. Mendengar kisah nyata ini, para shahabat Nabi saw. merasa iri. Terhadap hal ini, Allah SWT mengaruniakan kepada para shahabat, Lailatul Qadar sebagai ganti dari beribadah selama 1000 bulan tersebut. Ada juga riwayat lainnya yang menyatakan bahwa Nabi saw pernah menyebutkan 4 nama nabi dari Bani Israel, yang masing-masing telah menghabiskan waktu 80 tahun untuk mengabdi dan berbakti kepada Allah SWT tanpa pernah mendurhakai-Nya sekejap pun. Mereka adalah Nabi Ayyub a.s., Zakariyya a.s., Hizkiel a.s., dan Yusya’ a.s. . Mendengar hal ini, para shahabat Nabi merasa takjub dan iri. Lalu Jibril a.s. datang dan membacakan surat Al Qadar yang mewahyukan tentang keberkahan malam yang istimewa ini.

Masih ada riwayat-riwayat lainnya yang menerangkan tentang asal mula dikaruniakannya malam Lailatul Qadar. Meskipun dalam satu masa, perbedaan ini secara umum disebabkan oleh keadaan yang berbeda yang mengakibatkan ayat ini turun. Oleh karena itu, penafsirannya dikaitkan dengan kejadian pada masa tersebut. Terlepas dari riwayat mana yang kita terima, yang penting Allah SWT telah mengaruniakan kepada ummat ini malam Lailatul Qadar sebagai nikmat yang besar. Lailatul Qadar adalah karunia Allah SWT dan hanya orang-orang yang mendapatkan taufik dan hidayah yang dapat beramal di dalamnya. Betapa beruntung orang-orang bertaqwa yang tidak pernah meninggalkan ibadah pada malam Lailatul Qadar semenjak mereka baligh.

Tentang penentuan jatuhnya malam Lailatul Qadar ini, terdapat sekitar 50 perbedaan pendapat di kalangan alim ulama. Di sini tidak akan diuraikan semua pendapat itu, tetapi hanya yang paling masyhur saja. Kitab-kitab hadits banyak membahas keistimewaan dan keutamaan malam Lailatul Qadar ini melalui berbagai riwayat. Karena Al Qur’an sendiri telah menyebutkan tentang malam tersebut dalam sebuah surat yang khusus, kita akan memulainya dari penjelasan mengenai penafsiran surat Al Qadar tersebut, yang diambil dari tafsir Bayanul Qur’an susunan Syaikh Asyraf Ali Tsanwi rah.a. dan beberapa tambahan dari kitab-kitab lainnya.


“ Sesungguhnya Kami telah menurunkannya ( Al Qur’an ) pada malam kemuliaan.”

Ayat di atas telah menyebutkan suatu kenyataan bahwa pada malam istimewa itu, Al Qur’an telah diturunkan dari Lauh al Mahfudz ke langit dunia. Kenyataan ini cukup memperkuat bukti kemuliannya, yaitu Al Qur’an yang begitu agung diturunkan pada malam ini. Keberkahan dan keutamaan lainnya juga tertulis di dalam surat ini. Pada ayat berikutnya, agar menarik perhatian kita, maka diajukanlah sebuah pertanyaan:


“ Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu”

Dengan kata lain, pertanyaannya adalah,” Tahukah kamu betapa besar dan penting malam ini? Tahukah kamu akan besarnya nikmat dan karunia pada malam ini?” Ayat berikutnya menerangkan keagungan malam tersebut:

“ Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.”

Artinya, pahala beribadah pada malam itu lebih baik dan lebih besar daripada pahala beribadah selama seribu bulan. Dan kita tidak tahu seberapakah yang dimaksud lebih besar itu.
“ Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril, dengan ijin Allah untuk mengatur semua urusan.”

Sebuah penjelasan yang indah mengenai ayat ini telah dikemukakan oleh Imam Razi rah.a. yang berkata bahwa ketika manusia pertama diturunkan ke Bumi, para malaikat melihatnya dengan penuh keprihatinan, sehingga mereka bertanya kepada Allah SWT.,” Mengapa Engkau jadikan ( khalifah ) di bumi, orang yang akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah?” Sebagaimana halnya jika ibu bapak memperhatikan asal usul manusia, yaitu dari setetes air mani, mereka akan memandangnya dengan rasa jijik sehingga dianggap sebagai sesuatu yang mengotori pakaian dan perlu dicuci. Namun, ketika dari air mani itu, Allah SWT menjadikan seorang bayi yang cantik, mereka pun menyayanginya dan mencintainya. Demikian pula, jika seseorang beribadah kepada Allah SWT dan memuji-Nya pada malam kemuliaan, maka para malaikat akan turun kepada mereka, meminta maaf atas ucapannya dahulu tentang manusia.

Dalam ayat ini disebutkan lafazh war ruuhu ( dan ruh ). Yang dimaksud adalah Jibril a.s. yang turun ke bumi pada malam tersebut. Para ahli tafsir memberikan beragam penafsiran mengenainya. Kebanyakan di antara mereka sepakat bahwa yang dimaksud ruh di sini adalah Jibril a.s. Menurut Imam Razi rah.a., inilah makna yang paling tepat. Pertama Allah SWT menyebutkan para malaikat, lalu Jibril a.s., sebab ia memiliki kedudukan khusus di antara para malaikat, sehingga ia disebut secara terpisah. Sebagian mufassirin berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ruh di sini adalah malaikat yang begitu besar sehingga jika dibandingkan langit dan bumi, maka keduanya laksana sesuap makanan saja. Mufassir yang lain berpendapat bahwa ruh di sini maksudnya adalah sekelompok malaikat yang jarang muncul. Malaikat itu hanya muncul pada malam Lailatul Qadar dan hanya dapat disaksikan oleh malaikat lainnya pada malam tersebut. Dan masih banyak penafsiran lainnya.

Imam Baihaqi rah.a. meriwayatkan hadits dari Anas r.a. bahwa Nabi saw. bersabda,” Pada malam Lailatul Qadar, Jibril turun bersama sekumpulan malaikat dan berdoa memohon rahmat untuk setiap orang yang ditemukan tengah sibuk beribadah pada malam itu.”


“ Dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.”

Mereka turun dengan membawa kebaikan. Penyusun kitab Mazhahiril Haq menulis bahwa pada malam inilah, dahulu kala, malaikat diciptakan, lalu Adam pun diciptakan dan pepohonan surga ditanam. Menurut beberapa hadits, pada malam ini, doa-doa dikabulkan. Begitu pula dalam sebuah hadits di Kitab Durrul Mantsur, disebutkan bahwa pada malam ini Nabi Isa a.s. diangkat ke langit. Dan pada malam itu juga, taubat Bani Israel diterima.


“ Malam itu ( penuh ) dengan kesejahteraan sampai terbit fajar.”

Malam itu penuh dengan kesejahteraan. Para malaikat turun secara berduyun-duyun dan bergelombang untuk menyampaikan salamnya kepada orang-orang yang beriman secara bergiliran seperti tentara. Jika sekelompok malaikat naik ke langit, maka digantikan oleh kelompok malaikat lainnya. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa malam ini penuh dengan kesejahteraan dan keamanan dari segala kejahatan dan keburukan. Rahmat dan berkah pada malam itu selalu turun sepanjang malam sampai terbit fajar, tidak terbatas pada sebagian malam saja.
Sebenarnya setelah mengetahui keutamaan Lailatul Qadar melalui surat ini telah mencukupi tanpa harus mengutip haditsnya.

UNTUK MU WAHAI ISTRIKU!!

SURAT DARI SUAMI YANG KELUAR DI JALAN ALLOH

Hari ini aku pergi..
Meninggalkan kamu,
Meninggalkan anak anak kita,
Meninggalkan rumah kita yang penuh kenangan.

Hari ini aku pergi ..
Karena perintah dari Dzat yang telah menancapkan
Getaran di hatiku
Ketika aku menatapmu disaat malam pertama kita

Hari ini aku pergi..
Untuk menyenangkan hati
Seseorang yang telah korbankan seluruh hidupnya
Untuk kebahagiaan kita hari ini
Sehingga kau dan aku berjumpa
Dalam keadaan Islam

Hari ini aku pergi
untuk menghapuskan luka
Sayyidul Ambiya Muhammad SAW
Karena lautan maksiat
Yang telah dibuat
Oleh orang yang mengaku sebagai umatnya

Jadi.. Wahai Istriku!!
Aku pergi tinggalkan kamu
Untuk datang kepada Dzat
Yang memiliki hati kamu
Hingga bersemi cinta diantara kita

Aku pergi tinggalkan kamu..
Bukan karena aku tak menyayangimu
Tetapi ada mata yang tak pernah mengantuk
Mengawasi cinta kita
Ada tangan yang akan pukul kita,
Ketika cinta kita melebihi cinta kepada Nya.

Jika Esok
Ketika kau terbangun dari tidurmu
Kau tak dapati aku disisimu
Maka
Cepatlah bertasbih!!
Alhamdulillah..
Kenapa ?
Bukankah Ummul Mu’minin Aisyah Rha
Ketika merasa senang..
Karena hidup bersama kekasih Alloh

Maka Rosul SAW sabdakan:
“Bahwa orang yang paling bahagia
Adalah orang yang suaminya keluar di Jalan Alloh
Karena dia bukan hidup dengan kekasih Alloh
Tetapi hidup bersama Alloh SWT.!!“

Jika esok ....
Ketika melihat kamar kita sepi,
Tak ada canda ceria seperti hari sebelumnya

Maka..
Bayangkan olehmu
Bagaimana rumah sahabiyah!!
Suami mereka selalu pergi bawa pedang
Terkadang tak ada khabar
Yang ada hanya kubur

Tetapi...
Mereka tetap katakan
Biarlah Rumah kami sepi,
Asalkan rumah rumah di seluruh alam
Penuh dengan Nur Iman

Jika Esok...
Tak ada tangan
Yang memberi suapan ketika kau makan
Seperti yang biasa ku lakukan padamu

Yakinlah Wahai Istriku !!
Alloh SWT akan beri suapan padamu
Hidangan yang memiliki 70 rasa Di Jannat
Yang tak akan jadi kotoran yang jijik
Mengeluarkan keringat melebihi Kasturi

Ketahuilah Istriku!!
Bahwa makanan di dunia
Mangandung Racun yang jadi penyakit
Jika tak dibuang hajat

Jika Esok ....
Musibah,Ujian,dan sejuta masalah
Datang dalam kehidupanmu tanpa aku
Lihatlah kepada hatimu !!
Kemana kamu berlari ?
Saat itu Alloh ingin lihat Iman kamu
Yang hari hari bergantung kepadaku

Kini,jika kau berwudhu,
Dirikan sholat..!!
Adukan urusanmu kepada Robb mu
Kau akan bahagia di dunia yang sementara
Dan akherat yang selamanya.

Jika saat itu....
Kau cari pertolongan dengan benda
Itulah kegagalan dalam hidup kamu
Kau akan menderita s’lamanya

Ketahuilah!!
Masalah selesai atau tidak bukanlah maksud
Tetapi Ta’luq kepada Alloh
Itulah suatu kejayaan yang besar

Istriku..!!
Jangan tipu Alloh SWT!!
Kau meminta dengan
Iyyaka Na’budu wa Iyya ka Nasta’in
Sementara kau meyakini
Bahwa kejayaan
Dalam mengumpulkan benda benda

Jangan terpengaruh dengan keadaan dunia
Alloh beri Dunia ini kepada orang yang dicintai
Dan juga kepada yang di benci

Didalam kesenangannya ada kesusahan
Dan kesudahan dari penderitaannya
Adalah kebahagiaan

Sehingga senang dan susah kamu
Tetaplah mentaati Alloh SWT

Jangan kau bangga
Seandainya kau dapatkan seluruh dunia
Tetapi kau kehilangan Alloh ,maka itulah
Kerugian yang besar
Karena...
Sekalipun kau berhasil menjaring Jibril as.
Dengan jaring yang kau buat
Dan kau bisa perintah sesuai kehendak kamu
Itupun bukanlah kejayaan
Jika hari harimu kehilangan Alloh

Karena Orang yang kehilangan Alloh
Kehilangan segala galanya

Banyak orang dirikan Sholat untuk hadirkan benda
Tetapi...
Adakah orang sholat untuk dapatkan Alloh SWT
Padahal...
Barang siapa yang dapatkan Alloh
Maka dapatkan segalanya.


Jika Esok...l
Kau terpandang Rumah tetangga kita
Suara tawa, keceriaan terdengar dari sana
Suami mereka selalu di rumah
Tak pernah khuruj fi Sabilillah

Jangan kau iri!!
Kau justru harus belas kasih kepada mereka
Mereka sedang membangun tangisan
Dan permusuhan yang hebat di rumah mereka

Ketahuilah ... !!
Bahwa setiap orang membangun rumah tangga
Hakekatnya membangun tempat menangis
Di rumah mereka akan datang Malakul Maut
Menjeput setiap nyawa yang ada
Tak ada belas kasih
Walau mereka katakan :
Jangan ambil Istriku!!
Jangan ambil anakku!!

Tak ada tebusan sedikit pun
Dan juga diberi tangguh sesaat pun
Saat itulah suami mereka akan menyesal
Salahkan semua ahli keluarga

Ya Alloh !!
Karena kesibukanku memenuhi hajat Istriku
Aku lalai menjadi Naib Nabi Mu
Aku kini malu jumpa kekasih Mu
Aku tak gembirakan hati Sayyidul Mursalin
Aku lempar sunah sunahnya
Dan aku asyik makan minum
Bersama anak istriku seperti hewan
Sementara hati Nabi Mu terkoyak koyak.

Istri dan anak mereka pun akan katakan:
Wahai Suamiku!!
Mana tanggung jawabmu?
Kau tak pernah sirami hatiku dengan Nur Iman
Kau tak isi buku catatanku dengan amal

Ketahuilah Istriku..
Bahwa setiap amal suami
Merupakan tabungan buat istrinya

Bayangkan olehmu
Bagaimana jika seorang suami
Hanya pandai mencari uang
Apakah buku amalmu akan bertambah??

Jadi Istriku..
Kepergianku melewati batas negeri
Adalah untuk mempersiapkan
Pesta pesta besar untuk kita

Bagaimana pendapatmu
Jika ada seorang ayah meruntuhkan rumahnya
Untuk diganti dengan rumah yang lebih besar
Apakah anak istrinya marah?
Tentu tidak !!
Mereka akan semakin sayang kepada Ayahnya

Istriku terlihat aku hancurkan rumah tangga kita
Tetapi sebenarnya
Aku sedang membangun kembali yang lebih besar
Dari lempengan emas yang tembus seperti kaca.

Rumah yang besar
Taman yang besar
Ingatlah !!bahwa kenikmatan dunia ini tak seutuhnya
Lihatlah !! ketika kau makan buah
Akan terganggu dengan bijinya
Dan ketika kau berjalan di taman
Ada kerikil yang menusuk

Ahli Dunia ...
Yang belum selesaikan tugasnya
Maka akan gelisah tak bisa tidur nyenyak
Dan tak makan enak.

Aku pun demikian
Aku tak bisa tenang
Karena belum sempurnakan iman kamu dan anak anak
Aku takut suatu hari dimana bumi dibelah
Dan isi dada dikeluarkan

Sedang Alloh berfirman:
Iman kamu tertolak!!

Walaupun kita berhaji,
Dan berjuta kebaikan kita buat
Tetapi Alloh akan murka karena telah disyarikatkan

Lihatlah olehmu pemilik toko
Apakah dia rela..
Di pagi hari ketika ia datang
Sedang tokonya sudah diduduki orang lain.

Dan seekor ayam
Tak akan masuk kedalam kandang
Yang berisi musang

Alloh tak inginkan
Dihati hamba ada Najis dunia yang mengotori
Ketahuilah Dunia ini bangkai
Dan yang mengejarnya adalah anjing!!

Itulah sebabnya
Aku harus pergi di jalan Alloh
Untuk membuang segala kecintaan dunia
Mudah mudahan Alloh akan mencintai kita
Dan memudahkan perjalanan kita
Pada saaat hari terakhir kita di dunia ini

Ketahuilah !!
Bahwa kematian adalah hari raya
Bagi orang yang memiliki iman kamil
Aku tinggalkan kamu.........
Untuk merubah kesedihan dalam kematian
Sebagaimana kekasih Alloh
Yang telah sukses melewatinya.

Ingatlah !!
Maut adalah kendaraan setiap insan menuju Alloh SWT
Pada saat itu
Mesin yang dibutuhkan bukan harta atau kerajaan
Tetapi iman dan Amal sholeh

Sedangkan jalan untuk sempurnanya Iman
Adalah dengan korbankan harta dan diri
Di jalan Alloh SWT

Percayalah !!
Walaupun Aku yang maju dihadapan musuh
Tetapi...
kau yang dibukakan pintu syurga terlebih dahulu
Oleh Ridwan as.

Kau menunggu 500 tahun didepan cermin emas
Dan Kau menjadi ratu bagi 70000 bidadari
Dan malaekat.

tahukah kamu !!
Bahwa kecantikan bidadari 70000kali
Dari kecantikan wanita terhebat di dunia

Sedangkan engkau wahai Istriku...
70 kali dari kecantikan bidadari,
Bagaimana mungkin
Aku akan terkesan dengan selain mu ?

Hari pertama kita pada perjumpaan yang abadi,
Tertawa terus tak ada lagi tangis,
Sehat tak ada sakit,
Kaya yang tak akan datang miskin

Kau sangat mengagumkan ...
Aku terkesima puluhan tahun memandangmu
Bibirku perlahan berkata: “Siapakah kamu?
Kau tersenyum..
Seandainya di syurga ada kematian
Maka senyummu akan membuatku mati pada saat itu

Malam pertama kita tertidur
Laksana penganten baru lamanya 40 tahun
Dengan kekuatan seratus kali di dunia.
Alloh Qobul Farmae...

Itulah sebabnya...
Kau jangan tertipu dengan wanita di dunia
Syech Malik bin Dinar katakan:
Nilai seorang wanita tercantik di dunia ini
adalah tak lebih dari 2 butir kurma saja.

Mereka mengeluarkan bau yang sedap
Jika tak mandi beberapa hari...
Maafkan aku,
Karena aku tak pernah membawa kamu ke salon dunia
Karena Aku tak mau ditipu oleh mereka

Baju yang kamu pakaipun
Dari bahan yang murah
Dan hanya berwarna hitam
Menutup wajah manismu

Ketahuilah baju itu lebih baik
Dari seluruh dunia dan seisinya
Karena itulah pakaian istri Raja dunia Akherat
Yaitu para Ummul Mu’minin
Istri Rosululloh SAW.

Jangan terpesona dengan perhiasan ahli dunia
Gelang yang mereka pakai
Akan dipanaskan dan ditempelkan
Di punggung mereka.

Gincu yang mereka pakai
Akan menarik mulut mereka sampai ke perut
Rambut yang disasak
Akan digantung menjadi ikatan
Sedang dibawah dibakar api

Tahukah engkau wahai Istriku !!
Bahwa satu rambut wanita yang tampak
Akan memasukkan seratus tahun kedalam neraka

Hari itu tak akan ada lagi siulan yang mengagumi
Tak ada mata yang berani menatap
Bahkan tak ada yang berani mengaku kenal dengannya

Mereka teriak...
Oh,.. Alangkah baiknya jika dahulu aku berhijab!!
Aku telah terfitnah dan menyebar fitnah
Kutampakkan betisku
Di depan etalase toko

Ku Rias wajahku di kantor kantor
Ku perdengarkan suara ku didepan umum
Kupandang setiap mata laki laki yang berbicara padaku
Kubiarkan selain suamiku
Mencium bau farfum ku
Eee Alloh !! Maafkan aku

Saat itu mereka teriak “Lapaar”
Maka hadiah zaqum
Buah yang berduri sebesar kepala syetan
ditelankan sehingga tersangkut di leher

Ketika mereka teriah Hauss!!
Maka datang gislin
cairan nanah dan darah yang mendidih

Saking hausnya...
sehingga langsung meneguknya
Maka bukan hanya zaqum yang turun ke perut
Tetapi semua isi perut terburai melalui anus.
Naudzubillahi min dzalik...

Aku pernah dengar orang kaya
Yang berpakaian amat mahal
Datang ke sebuah pesta
Tetapi ia tak bahagia ....
Karena selalu memperkatikan baju tamu lainnya
Takut takut ada yang lebih mahal darinya.

Jika kamu istiqomah menggunakan purdah
Maka Alloh akan menjemput kamu
Untuk hadir di pesta Nabi Nabi

Jika telingamu kau jaga dari musik musik dunia
Kau akan mendengan suara Nabi Daud as bernyanyi.
Dimana sungaipun akan berhenti mengalir
Untuk mendengar kemerduannya.

Kau akan dengar..
Baginda membacakan surat Yasin dan Thaha
Dan puncak kebahagiaan seluruh penghuni jannat
Ketika melihat wajah Alloh
Dan mendengar Alloh SWT membaca firmannya
surat Arrahman

Itulah sebabnya aku nasehati kamu
Agar kau tundukkan pandangan
Karena mata yang tak dijaga di jalan Alloh
Adalah yang pertama Kali
Dihajar Syujaul aqro di kubur
Dan di Mahsyar bangkit dalam keadaan buta.

Dan jagalah mulut mu dari ghibah
Kerana busuknya ghibah
Akan mengotori seluruh samudera

Jangan berdusta !!
Karana kau bagaikan membungkus racun
Dengan gula-gula
Manis ketika dusta..
Tetapi, kau akan di benci manusia
1 kali dusta malaekat berlari 100 mil dari mu


Jangan tertipu dengan pentas dunia
Karena pesta didunia ini
Selalu berakhir dengan kelelahan dan kemarahan

Lihatlah!!
Dimanakan rumah rumah yang dahulunya berpesta
Kemana wanita yang dahulu bernyanyi itu
Mana alunan musik yang mereka dendangkan?
Semuanya kini tinggallah puing puing
Dan desiran Angin...

Tetaplah kamu selalu bertawakkal kepada Alloh
Walaupun Langit dan bumi akan menghimpit kamu
Jalanlah mencari jalan haram
Karena Alloh tetap memberi jalan keluar yang halal
Walaupun hanya setitik celah

Tetaplah di Rumah kamu...
Maka Alloh SWT akan memelihara kamu
Sebagaimana memelihara seorang bayi

Banyak wanita memiliki alasan Klasik
Untuk tinggalkan” benteng tarbiyat”
yakni rumahnya
Sehingga Agama menjadi lemah

Mereka katakan:
Aku terjepit masalah Ekonomi
Anakku butuh biaya sekolah
Penghasilan suamiku tak mencukupi dll
Sehingga membenarkan hukum
Mereka berada di Etalase kaca milik orang orang kafir

Ketahuilah olehmu
Itu semua karena kelemahan Iman mereka
Mereka punya masalah dengan Alloh SWT,
Sehingga...
Alloh hadirkan masalah dalam kehidupannya.

Asbab keluarnya mereka dari rumah
Maka berdirilah panti panti jompo
Tahukah kamu untuk apa ?
Itu merupakan balas dendam anak
Yang tidak terencana

Mereka akan kirim ibu mereka kesana
Untuk habiskan umur
Menunggu mati
Sambil main lempar bola
bersama para lansia
Alangkah menyedihkan bukan ?

Jangan kau sia siakan umurmu
Masa luangmu kajilah sunah Nabimu
Dan usahalah hidup sebagaimana sahabiyah
Siang mereka jadikan menjadi siangmu
Dan malam mereka jadikanlah malammu
Sehingga keridhoan Alloh datang kepadamu
Sebagaimana telah datang kepaga mereka

Orang orang terdahulu dari kalangan Muhajirin
dan Ansor serta orang yang mengikuti mereka
dengan kebaikan merekalah orang yang Alloh Ridho
kepada mereka dan mereka Ridho kepada Alloh (Attaubah 100)

Jangan kau tambah Ilmu kamu
Tentang keduaniaan
Yang menyebabkan kamu mencintainya
Aku bangga...
jika ada orang bertanya kepadamu
Dimanakah tempat belanja terhebat di kota ini ?
Sedangkan engkau mengatakan tak tahu

Ketahuilah Bahwa Sahabiyah
Mereka tak hafal
Jalan di kampung mereka sendiri
Tetapi
Mereka hafal jalan jalan menuju syurga

Itulah sebabnya...
Mereka telah hantarkan suami mereka
Anak anak mereka ke syurga
Dengan jalan pintas

Teriakan mereka..
Menjadikan Amru bin Jamuh yang lumpuh
Menjadi Masyhur di langit
Asbab Istrinya berteriak
“Pergilah suamiku bersama anak anak
janganlah kamu menjadi pengecut”.

Asbab Wanita berteriak serukan jihad
Berapa banyak laki laki..
Telah menjadi Raja Raja di Syurga
Jika kamu melihat syurga,niscaya terlihat merupakan kenikmatan dan kerajaan yang besar (Al Insan 20)

Istriku walau kaum hawa lemah
Tetapi teriakan mereka mampu merubah dunia

Berapa banyak orang masuk penjara dunia
Karena wanita berteriak:
Suamiku,aku ingin rumah yang besar,
Aku ingin baju yang mahal
Aku ingin makan enak...
Aku ingin...aku ingin...

Sehingga lelaki
telah kehilangan akal sehatnya
Berbuat kejahatan
Berapa banyak laki laki..
Terjerumus...
Kedalam Lam lam dan Ghoyya
Suatu lembah di Neraka
Hatta ...Bal’am bin Bauro seorang wali
Menjadi penghuninya

Istriku!!
Hiduplah dengan sederhana
Karena sederhana adalah pupuk dari agama
Agama akan subur dengan kesederhanaan
Dan Alloh SWT akan menolong hamba
Yang ada dalam kesederhanaan

Jika rumah kamu begitu banyak barang yang kau beli
Maka kau akan sibuk membersihkannya
Tetapi kau lupa bersihkan hati

Hidupkanlah ta’lim rumahmu
Untuk hadirkan malaekat yang akan buat suasana
Sehingga menularkan sifatnya kepada Anak anak kita

Walau rumah kita
Tak ada harta apa apa
Namun penduduk langit melihatnya bercahaya
Sebagaiman kita memandang bintang di langit

Ketahuilah !!
Bahwa kehidupan ini pada hakekatnya Ruh bukan jasad
Saat kematian seorang kerabat.
Kenapa kita menangis padahal jasad masih ada dihadapan
Itu karena hakekat kehidupan yaitu Ruh telah pergi.

Ruh ibarat penunggang
Sedangkan jasad adalah kudanya
Jika ta’lim tak kau buat ,sedangkan kau makan 3 kali sehari
Maka bagaimana Ruh kamu bisa kendalikan jasadmu

Syech Haji Abdul Wahab katakan:
Apabila Ruh kamu selalu diikutkan untuk memenuhi
Kebutuhan jasad kamu.
Maka Ruh kamu akan busuk ketika kematian
Sehingga...
Jika diciumkan kepada orang yang pingsan
Akan langsung tersadar


Aku pernah datang kesuatu negeri di Musim panas
Kucoba berjalan tanpa alas kaki
Rasa panas begitu menusuk sampai ke sendi
Sekujur tubuhku berkeringat

Aku membayangkan
Suatu masa di Mahsyar
Dimana bumi yang baru
Dari tembaga yang mendidih
Akan dibentangkan

Setiap orang yang membawa harta
Akan berdiri disana
Tak mungkin aku tega melihat kau
Ada dalam barisan itu
hanya karena benda benda dunia
Yang nikmatnya sesaat..

Ketahuilah bahwa
Ketika seorang bercita cita kayaraya
Maka ia telah mendaftarkan dirinya
Untuk antri dalam barisan hisab yang panjang.
Yakinlah bahwa Alloh tak letakkan kemuliaan
Dalam harta sebagaimana Qorun

Atau dalam kekuasaan sebagaimana Fir’aun,
Dalam perdagangan sebagaimana kaum Madyan,
Dalam banyaknya pengikut sebagaimana kaum Nuh
Dalam pertanian sebagaimana kaum Saba

Dalam Teknologi sebagaimana kaum Tsamud
Dalam Kekuatan tubuh sebagaimana Kaum A’d
Alloh telah hinakan mereka.
Karena tak ada iman yan shoheh

Istriku Bacalah Al Qur’an!!
Sebagaimana seorang murid
Membacanya didepan guru
Maka kau harus hadirkan dirimu
Seolah...
Kau memabacanya dihadapan Alloh SWT

Karena setiap huruf yang kau baca
Dilipat menjadi 10 kebaikan
Jika akau amalkan apa yang kau baca
Maka kedua orang tuamu
akan dipakaikan mahkota
Dihari kiamat...
Yang terangnya
Melebihi sinar matahari didalam rumah
Bagaimana dengan ganjaran untuk kamu
Yang membacanya langsung

Janganlah lupa berdzikir,
Setiap nafas yang keluar dari hidungmu
Sertailah Nama Alloh
Ingatlah !!! Umar ra katakan
“bahwa mengingat makhluk adalah penyakit
dan obatnya adalah mengingat Alloh.”

Aku pernah dengar kisah seorang wali yang bisa terbang
karena makanan yang dimasak oleh istrinya sambil berdzikir

Aku titipi kepadamu anak anak kita
Didiklah dengan agama yang benar!!

Jika mereka meminta sesuatu kepada mu
Katakanlah: Nak, mintalah hajat mu kepada Alloh
Karena
Ia bukan hanya mendapatkan yang di dunia
Tetapi Alloh akan berikannya juga di akherat.

Aku ceritakan tentang Ummu Sulaim,..
Mendidik puteranya kejujuran

Saat Anas bin Malik pulang terlambat
Maka dia tanya: “Dari Mana?”
Anas katakan:”Dari tunaikan hajat Rosululloh SAW.”
“Hajat apa?”Tanya ibunya
Anas ra:”Walaupun engkau Ibuku, Aku tak akan
menceritakan rahasia Rosululloh SAW.!

Ummu Sulaim katakan:
“Anakku simpanlah Rahasia Rosulloh SAW
jangan kau ceritakan kepada siapapun

Dan Aku Ceritakan kepadamu
tentang Ummu Imaroh
tatkala puteranya..
Abdullah bin Zaid syahid dipotong potong
Oleh Musailamah Al Kadzab.

Maka penduduk Madinah berbondong bondong
Memberi Ucapan Takziyah kepadanya.
Tetapi Wanita Mujahidah itu katakan:
Jangan Ucapkan Takziyah kepadaku
tetapi Ucapkanlah Tahniyah”.Kenapa?

Ketika aku menempelkan mulutnya
Ke puting susuku
Maka aku telah berniat
Menyerahkannya untuk Alloh SWT
Dan kini niatku telah diterima Alloh SWT
itulah sebabnya aku bahagia kini.”

Waktu aku di India
Aku mendengar kisah
Tentang pahlawan Tipu Suta
yang tak terkalahkan oleh penjajah Inggris,

Suatu kali...
ia jalan Di Hutan dan jumpa Harimau
Maka dengan tangan kosong
Dia telah pukul Harimau itu
Sampai mati.
Kisahnya menyebar diseluruh pelosok negeri
Dan ketika didengar oleh ibunya maka Ia katakan:
“Aku tak Heran dengan Anakku!
Karena setiapkali aku menyusuinya selalu dalam
keadaan berwudhu dan mengucap Bismillah!!”

Aisyah ra.melihat seorang ibu
Dan dua anaknya kelaparan.
Maka disedekahkan 3 kurma yang dibagi rata,
Tetapi ketika Ibunya hendak memakannya
2 anaknya merebut
Dan ia pun mengalah tak jadi makan.

Kejadian ini dilaporkan kepada Nabi SAW.
beliau bersabda:
”Kasih sayang ibu itu kepada Anaknya
menyebabkan tak akan tersentuh api neraka”
.
Kamu lihat betapa sedih seorang ibu
Ketika anaknya demam
Padahal api neraka 70 kali
Dari seluruh api dunia yang akan membakar anaknya
Jika tak mentaati Alloh SWT

Bagaimana kamu bisa tenang
Jika terus berfikir untuk anak anak kita

Istriku pandanglah!!
wajah anak kita ketika tertidur
Perhatikanlah bibirnya adalah bibir kamu,
Matanya tajam seperti matamu
Pipi mereka lesung seperti kamu

Apakah kamu tak sadari ..
Jika kau gagal ..
Membawa mereka
Kepada pakaian keshalehan
Maka Api neraka akan menjilatnya

Waktumu hanya sekali
Inilah saat kau korbankan dirimu
Untuk mereka
Inilah saat kau berpeluh,
Mengurangi Segala kesenanganmu



Maulana Umar Palanpuri rah a
Jadi ulama besar
Karena kisah ibunya tentang Nabi- Nabi
Saat beliau kecil.

Waktu ibunya Naza(Sakratul Maut)
Beliau sedang khuruz fi sabililah
Maka ibunya melarang pulang
Karena melihat rahmat turun asbab
Amalan puteranya


Istriku ....
Nabi SAW sabdakan :
“Seorang yang memelihara kuda
Untuk digunakan berjihat
Maka
Air kencingnya, kotoranya
Makannanya akan ditimbang
Menjadi kebaikan buat pemiliknya”

Lihatlah!!
Bagaimana kalau kamu pelihara anakmu
Untuk kau persembahkan untuk Allah !!

Istriku
Tak ada nabi dari kaum Hawa
Tetapi seluruh Nabi keluar dari rahim mereka

Tanah yang subur
Akan keluarkan tanaman yang baik
Tanah yang gersang
Biasanya tumbuh pohon berduri

Wanita yang buruk
Walaupun dia istri seorang Nabi
Akan melahirkan anak yang kafir
Lihatlah istri Nabi nuh!!

Wanita yg siap korban
Menghinakan diri untuk Allah
Akan melahirkan orang-orang sholeh
Lihatlah Hajar rha, Maryam rha.
Bahkan ketika Isra’ Mi’raj
Nabi telah mencium bau harum dari pusara Masyitoh
Seorang wanita...
Yang telah korbankan seluruh keluarganya untuk Alloh SWT

Aku menyadari....
Bahwa aku bukanlah Ali bin Abi Tholib
Dan Engkau bukan Fathimah
Iman kita lemah
Sehingga kita harus tetap usaha atas Iman
Sebagaimana sahabat

Bantulah aku dalam menempuh kejayaan ini
Dimana orang buta sekalipun
Akan sampai jika melalui jalan ini

Jangan bebani aku dengan perkara dunia
Yang aku tak mampu penuhi
Agar aku bisa istiqomah dalam kerja Dakwah ini.

Aku dengar kisah seorang wanita di Pakistan.
Ia tasykil suaminya keluar satu tahun di jalan Alloh
Suaminya kata:”Nanti bagaimana dengan kamu?”
Istrinya: Alloh akan menjagaku!!

Suaminya:Tetapi satu tahun telalu lama 365 hari
Istrinya katakan :
“Tidak kau jangan menghitungnya 365.
Tetapi hitunglah bulan pertama dengan hari yaitu 30 hari
Kemudian bulan kedua,ketiga,keempat dst dengan hitungan
bulan yaitu 11 bulan .Dan Bulan terakhir kau hitunglah
dengan minggu yaitu 3 minggu sedangkan diminggu
terakhir kau kembali hitung hari yaitu 7 hari sehingga
kau hanya mendapatkan hitungan 51 bukan 365!!!Masya Alloh....

Saksikanlah olehmu !! berapa banyak keluarga
Yang suaminya hendak pergi bekerja ke luar negeri
bertahun tahun...
tetapi orang tua ,mertua siap ambil takaza
unrtuk jaga istri dan anak anak.,,Kenapa?

Karena mereka paham nilai uang
tetapi tak faham nilai amal
Mereka kata : Ada uang semua Beres!!!
Padahal uang tak bisa beri manfaat dan mudhorot
kecuali atas izin Alloh..

Berapa banyak orang yang berhasil
Kumpulkan uang
Justru saat itulah puncak kebinasaan
Aku dengar kisah seorang Pakistan
Yang keruk uang di Negeri Petro Dollar

Setelah uang terkumpul..
Dia telah bangun rumah di negeri kelahiran
Waktu hari peresmian rumah
Ada tradisi cipratkan air disekeliling rumah
Tak sadar ada kabel terkelupas,
Saat itulah listrik
Telah menyambarnya dan dia mati.

Hidup ini seperti mimpi,
Dan akan terjaga setelah mati
Seorang yang di penjara bermimpi menjadi raja,
Apakah bahagia yang hakiki?
Tidak !!ketika dia terbangun tetaplah dia ada didalam sel.

Tetapi seorang raja yang mimpi di penjara
digebuki,dicaci,apakah penderitaan hakiki?
Tidak!!ketika terbangun dia berada di singgasana

Seorang yang berjalan menuju padang pasir
Maka hawa panas sudah terasa di perjalanan,
Sedangkan orang yang perjalanan
Menuju puncak gunung
Maka hawa sejuk terasa di perjalanan

Istriku ...
jangan berhajat kepada harta yang ada pada orang lain
Karena hidup ini tak dipengaruhi benda.
Benda tak pengaruhi keadaan
Dan keadaan tak pengaruhi benda
Tetapi benda dan keadaan
Dipengaruhi oleh Amal kamu

Kedatangan harta kedalam rumah
Tidak identik dengan datangnya rahmat di rumah kita.
Karena rahmat datang bukan dengan harta
Tetapi dengan amalan

Jangan dengar omongan orang
Atau saran mereka
Untuk selesaikan suatu persoalanmu
Tetapi langsunglah kamu berdiri dua Roka’at
Untuk minta bantuan Alloh SWT

Mungkin banyak orang kata:
“Sampai kapan suamimu selalu pergi
tinggalkan kamu khuruj fi Sabilillah?”

Ketahuilah bahwa menjaga Iman
Seperti menjaga sawah dari rumput,
Setiap saat harus di bersihkan sampai kapan ?
Yakni sampai dipanen

Jadi aku akan terus usaha ..
sampai dipetik ruh kita oleh Izrail as.

Orang banyak akan cibir kita
Bahkan Mufti bagi fatwa
“Bahwa tinggalkan anak istri
dan tak nafkahi mereka hukumnya Haram.”

Ketahuilah bahwa...
Mufti pertama dalam sejarah Ummat ini
Adalah Abu Bakar Sidiq,
Beliau telah habiskan semua hartanya
Untuk Alloh dan RosulNya

Dan beliau telah perintah semua laki laki
Tinggalkan Madinah...
Sehingga 3 hari Madinah tak ada Adzan

Jalan dalam kehidupan ini hanya dua saja
Yaitu jalan Nafsu dan jalan ittiba’

Jalan Nafsu adalah Hewaniat
Lihatlah olehmu seekor kerbau
Dia asyik makan sementara kawannya disembelih

Sedang jalan Ittiba’ hanya Satu
Katakanlah kekasihku Muhammad SAW bahwa
inilah jalan ku menyeru manusia kepada Alloh
atas Bashiroh (Yakni kerja)
Aku dan emua orang mengikutiku..{Yusuf 108}

Seperti kita hendak pergi ke suatu kota
Kita hafal perjalanannya
Dari tanda tanda yang ada,
Berapa sungai yang dilalui,
Berapa tikungan,berapa jembatan yang diseberangi?
Kalau sekiranya jalan yang kita tempuh
Tak sesuai tanda yang kita tahu
Apakah kita akan sampai?
Tidak!!kita tentu tersesat..

Istriku banyak orang merasa di jalan kebenaran,
Tetapi mereka tak rasakan penderitaan Nabinya.
Mereka duduk di Rumah ,pergi ke kantor ,
kemudian sholat lima waktu,berhaji,
Mengaku sudah berada di jalan Nabinya?

Sementara Rosululloh SAW
berjalan diterik matahari untuk jumpa manusia,
Dicaci,dipukul hingga keluar darah dari tubuhnya

Itulah sebabnya beliau menjanjikan kepada Umatnya:
Barang siapa yang menolong aku
dan membantuku menyampaikan risalah
Tuhanku maka baginya jannat,”

Seluruh Sahabat telah ambil takaza ini
Mereka pergi tinggalkan rumah mereka

Aku telah habiskan uang kita
Dan pulang pun tak bawa hadiah

Tetapi...
aku membawa pakaianaku
Yang penuh debu fi sabilillah
Sentuhlah oleh tanganmu
Karena Debu yang menempel di jalan Alloh
Adalah tameng api Neraka

Wahai istriku
Jika kau lihat aku
Tak pergi dari rumah disaat nisob
Dan tak sempurnakan takaza umat

Maka itu berarti
Aku tak mencintaimu lagi
Kenapa ?.

Perkawinan kita hanya di dunia
Allah akan pisahkan kita di akherat
Sebab aku telah jadikan kamu
Sebagai penghalang “Usaha Dakwah”

Tidak!!,
Ini tak boleh terjadi!!
Kau harus targhib aku lagi

Siapkan, bisterku, bagku, dan
Tarik tangan ku kedepan pintu
Kunci pintu itu agar aku tak masuk lagi.
Teriaklah kamu: “pergilah suamiku!
Persiapkan pesta pesta besar
Untuk kita,”

Katakan padaku:
• aku ingin minum khamar
yg tak memabukkan

• Aku ingin susu , madu dari sungai
yang mengalir didepan rumah kita.

• aku ingin naik kuda yg bersayap.

• aku ingin makanan yg tak perlu masak dulu

• aku sudah bosan dgn asap dapur kita,

• Aku ingin pelayan yg tak minta upah,
tak pernah lellah...

• aku ingin Enjoy terus.


Aku ingat
Waktu kau hamil
Minta buah yg tak musimnya
Aku mencarinya
Ke seluruhnya pelosok kota
Karena aku menyayangimu


Perkawinan dunia
Adalah permainan
Cintanya pun
Cinta yang main main

Cinta sesunguhnya
Tak ada penghianatan
Tak pernah lagi puji orang lain
Suami istri saling mengagumi
Tak pernah bandingkan dgn orang lain
Hanyalah di Surga Na’im


Sebelum ku Akhiri surat ku
Aku ingin beri pujian untuk pengorbanan mu
Tetapi
Aku tak pandai bersyair
Tak seperti ahli dunia mengutip
“Beet Houven” atau “Shakespear”
untuk memuji kekasihnya.

Namun, aku hanya bisa berkata:
Aku mengagumi “mata mu yang memerah”
Saat kau menagis meminta hidayah

Aku mencintai “pipimu yang memerah”
Saat kau berkhidmat, menyiapkan
Secangkir teh disaat aku lelah.

Aku takjub dengan “hidangmu
Yang mengeluarkan isak”
Saat kau bertobat atas masa lalu kita.

Aku mencintai belaian “tangan mu”
Saat kau mengusap anak kita
Yang berbuat kesalahan.

Aku menikmati indahnya “senyummu”
Saat kau menghibur anak kita yang menangis
Agar mereka kembali tertawa.

Aku bahagia
Saat melihat payudaramu
Ditepelkan ke mulut anak kita,
Semantara tubuhmu
Masih tetap berbalu hijab.

Aku bersyukur
Alloh telah Jodohkan aku denganmu
Aku tahu..
Banyak lelaki yang berhajat padamu
Untuk itu aku tak akan sia siakan kamu
Menjagamu dari musibah dunia dan akherat

Istriku Aku mencintaimu....
Tetapi aku tak selalu bersamamu
Aku sering tinggalkan kamu.. maafkan aku

Hanya aku berharap
Mencium harum nafasmu di dalam syurga
Tanpa ada lagi perpisahan
Memelukmu tak akan lagi ku lepaskan

‘ Ya Alloh Anugerahkan Kami
Rahmatilah kami....
Gembirakanlah Istriku walau dalam kesunyian
Dengan adanya asbab atau tanpa asbab disisinya

Bersihkan hati Istriku dari kecintaan kepada dunia
Agar mudah melafadzkan nama Mu
saat hari terakhir kehidupan dunianya

Perpisahan kami dalam memperjuangkan agama MU
Jadikan Asbab kau satukan kami di Jannah

Jadikan kesedihan kami,kerinduan kami,
Asbab Engkau ampuni kesalahan kami....
Jadikanlah asbab pengorbanan kami ini
Engkau Ridho kepada kami
Dan jadi asbab hidayah buat seluruh alam...
Amin ..Amin....Amin

AMALAN DARI MARKAZ REIWIND (Syech Abdul Wahab)

a. Setiap hari membaca surat Al An’am 1-3 fadhilahnya akan dikawal 70.000 malaekat yang membawa pukulan dan siap memukul syetan apabaila berusaha membuat rasa was was. Rasa Was was ialah rasa yang menjadikan barang yang manfaat terlihat Mudhorot dan barang yang Mudhorot terlihat Manfaat.

b. Setiap Malam Jumat hendaklah membaca 1000 kali surat Al ikhlash, fadhilatnya sebelum kematian akan diperlihatkan tempat kedudukannya di Syurga

c. Setiap hari baca surat Al Ikhlash 12 kali maka akan dibangunkan Istana di Syurga

Membaca Bismillahirrohmanirohim disambung dengan Al Hamdulillah ja
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد الله رب العالمين

(Perhatikan bacaan yang disambung Milham ..) maka tak akan tersungkur ke neraka

d. Setelah sholat Isya :
اللهم اغفرلى وللمؤمنين و المؤمنات
fadhilatnya akan dapat pahala orang Islam beramal seluruh Dunia Bacalah sebanyak 25 kali,Ahummaqfirli walil Mu’miniina Wal Mu’minat


1. Bacalah
بسم الله الذى لا يضرّه مع اشمه شئ فى الارض ولا فى السماء وهو السميع العليم .
Sebanyak 11 kali maka akan dijaukan dari semua kemudhorotan dalam hidup kita,Bismillahi la yadhurruhu ma’a ismihi syai’un fil ardhi wala fisd Samaa i wahuwas sami’un alim

2. Bacalah وجعلنا فى الارض رواسي ان تميد بهم 11 kali akan selamat dari gempa bumi,Tsunami dsb,Wa ja’alna fil ardhi Roasiya an tamida bihim

3. Bacalah اللهم نجعلك فى نحورهم ونعوذ بك من شرورهم 313 kali maka orang yang memusuhi Islam baik Yahudi Nasrani,Munafiqin akan dihancurkan Allo SWT ,Allohumma inna naj’aluka fi nuhurim wa naudzu bika min syururihim.

4. Bacalah Akhir Surat Attaubah 7 kali yaitu : Hasbiya Allohu La i la ha illahu ‘alaihi tawakkaltu Wa huwa Robbul Arsyil Adziim, Maka akan dijaukan dari semua bencana

5. Membaca sholawat : Allohumma Shulli Ala Sayyidina Muhammadin Wa ‘ala alhi Muhammad Fi Awwali Kalami- Allohumma Sholli Ala Muhammad wa Ala Ali Muhammadin fi Awsathi Kalami- Allohumma Sholli Ala Muhammad wa Al Ali Muhammadin Fi akhiri Kalami- Maka Fadilahnya sama dengan bersholawat terus menerus

Amalan jika masuk Ke Rumah Yaitu :
Penting Amalkan !!!


1. Mengucapkan Salam
2. Memabaca Sholawat
3. Membaca Bismillah
4. Membaca Surat Al Ikhlas 3 Kali. Dimana bacaan pertama untuk keberkahan diri,bacaan kedua untuk keberkahan keluarga, dan bacaan ketiga untuk keberkahan tetangga.

Maka Alloh SWT akan keluarkan kesusahan, hutang dsb dari dalam rumah. Haji Sahb cerita banyak orang datang ke Raiwind mengadukan kesusahan hutang dsb, maka Masyech bagi tahu amalan ini sehingga dalam hitungan hari masalahnya diselesaikan oleh Alloh SWT.
Cara atur rumah,hendaklah memakai cadar di pintu sehingga tak langsung bisa dilihat dari luar ketika pintu di buka.Rumah yang terlihat bagian dalamnya oleh orang fasiq maka tak ada keberkahan

Hakekat Dunia

DUNIA DARUL IMTIHAAN/UJIAN BUKAN DARUL ITHMINAN/KETENANGAN
Suatu soal sekolah hanya bisa dipahami apabila kita tahu maksudnya begitu juga dunia akan bisa lulus seorang dari ujian nya apabila paham maksud hidup di dunia.
Maulana Jamsid katakan : seorang sahabat berdoa minta kesabaran maka Nabi SAW sabdakan : Jangan minta kesabaran nanti Alloh akan menambah ujian buat kamu tetapi mintalah Afiat.

• Yusuf as ketika ditanya oleh saudara kenapa kamu dapat memperoleh deraja yang tinggi disisi Alloh SWT maka beliau katakan : Innahu may yattaqi wa yashbir Fainnalloha laa yudhi’u ajrol muhsinin
Sesungguhnya orang yang sabar dan taqwa lah yang membawa saya kederajat itu.

Seorang raja sakit tak bisa kencing dan datang kepada seorang tabib.
Tabib kata: Wahai Raja ! kencing kamu bisa sembuh asalkan kau berikan setengah kerajaanmu kepadaku.
Raja berfikir apalah enaknya jadi raja kalau tak bisa keluarkan kencing,maka raja setuju!
Ketika kencing keluar tetapi terus menetes tak bisa berhenti,maka datang lagi te tabib.
Tabib kata: Kencing kamu bisa berhenti asalkan kau berikan seluruh kerajaan kepadaku
Maka raja fikir apalah artinya kerajaan kalau tak nyaman kencing tak berhenti
Masyech katakan itulah hakekat kerajaan dunia tak lebih dari air kencing

Lihatlah seekor ikan yang berada di laut,begitu banyak makanan yang ada disediakan di dalam laut tetapi masih kesan dengan umpan yang ada di kail.
Ahli dunia tak bisa lihat Khazanah Alloh yang luas yang bisa diturunkan dengan amal dan terkesan dengan satu jalan rezeki saja yakni toko,kantor,dll ( H,Sahb).

Dunia ada hajat dan akherat ada hajat tetapi hajat dunia sangat kecil dibandingkan hajat akherat,Ibarat seorang memasukkan jarinya ke samudra maka yang menetes dari jarinya itulah hajad dunia.

Otak manusia tak bisa Nalar masalah kubur Mahsyar dan siroth,otak hanya bisa fikir ke duaniaan,itulah sebabnya Alloh SWT hantar Nabi untuk menjelaskannya

Orang Yang yakin bahagia di dunia dengan benda sementara akherat dengan amal maka akan binasa di dunia dan di akherat.

Orang kafir anggap kehidupan ini hanya dunia saja sehingga seluruh potensi dihabiskan untuk Dunia.

Masuk Syurga tak Perlu Uang sebarkan salam 25 kali akan masuk syurga padahal untuk masuk neraka pakai Uang lihat orang yang hendak potong janggut harus keluar uang beli silet (Maulana Zakariya rah a katakan cukur janggut mencukur hati Rosululloh saw karena ikhtilaf sunnah)).

Orang yang tenggelam di lautan maka akan selamat apabila berpegangan kepada yang bisa menyelamatkan,maka orang yang tenggelam Dunia akan dapat diselamatkan dengan pegang zat yang mampu selmatkna yaitu Alloh,dengan cara mendatangkan kecintaanNya mengamalkan sunah Nabi SAW yang besar yaitu Dakwah
Lihat surat Ali Imron 31

Dunia Adalah Najis Di hati sehingga apbila ada Najis maka sholat tak diterima jika hati Najis maka Iman tak diterima.

• Seorang datang kepada Syech dan katakan: Ya syech ! Sumur saya bau bangkai.
Syech kata: Kuraslah seratus ember
Esoknya datang lagi dan katakan hal yang sama,maka syech sarankan kuras 200 ember,ketika datang lagi Syech sarankan kuras 300 ember tetapi bau tak juga hilang.
Maka Syech tanya: Memangnya sumur kamu kenapa?
Ada Bangkai anjing didalamnya.”Kata nya.
Syech: Apakan sudah di ambil bangkainya?
Orang itu cakap: Belum!!
Syech:”Kalau begitu pantas lah!! Walaupun kamu keringkan airnya tak akan hilang baunya sebelum bangkainya diangkat.

Jadi Umat ini tak akan bisa diperbaiki dengan Apapun seandainya Najis dunia ini masih menjadi kecintaan di hati sahabat kalah di Uhud karena Min kum May Yuridud Dunya Waminkum May Yuridul akhiroh. Arti : Sebagian kamu senang dunia dan sebagian kamu senang akherat.
Kenikmatan syurga dibandingkan dengan nikmat dunia seperti kulit bawang dilempar di medan yang luas ,sedangkan syurga Mu’min dibanding syurga Ambiya seperti kulit bawang dalam medan yang luas,dan Syurga ambiya jika dibandingkan dengan syurga Rosululloh SAW seperti kulit bawang dilemparkan di medan yang luas.

Kesan amal pertama kali adalah akherat yaitu apakah menghasilkan syurga atau nerakabarulah efeknya dirasakan di kubur.Orang yang bahagia maka harum syurganya akan diciumkan dari kubur,begitu juga busuknya tempat neraka diciumkan dari kubur.Barulah kesan itu dapat dirasakan di Dunia.(Maulana Nadzirurrohman)

Amal orang kafir efeknya dirasakan di dunia Fir’aun tak pernah sakit kepala 400 tahun tetapi mati tenggelam

Kisah :

Seorang Tabiin ditawan dibawa kehadapan Raja kafir dan ditanya: Mauklah kamu pindah ke agama kami dan kami berikan semua hajat dunia kamu??
Beliau katakan: walaupun satu detik aku pindah agama tak akan ku lakukan walau kamu berikan seluruh kerajaan kamu kepadaku.
(Maulana Nadziruurrohman)

HARTA DUNIA TAK BISA BERI MANFAAT
TANPA IZIN ALLOH SWT


Seorang Raja memiliki khazanah yang banyak,setiap malam pergi ke gudang khazanah tak ada yang tahu. Di kerajaan hanya dua orang saja yang punya hak pegang kunci yaitu Raja dan Wazir.

Suatu malam Raja berada didalam gudang khazanah tetapi lupa kunci pintu yang berjumlah 7 lapis,Sedangkan wazir malam itu kebetulan lewat gudang khazanah. Wazir lihat gudang terbuka.Dia kaget dan menyangka bahwa dia telah lupa kunci gudang.Maka cepat cepat kunci dan berlaru dari sana.

Ketika Raja hendak keluar gudang,ia terkunci dari luar.Teriak minta tolong tak ada orang dengar. Dan Esok paginya Istana geger karena Raja tak ada di singgasana.Dicari ke penjuru kota tak ada,Akhirnya setelah 3 hari anak Raja diangkat menggantikannya menjadi Raja yang baru.

Ketika anak Raja melihat gudang Istana maka dilihatnya jasad ayahnya terbujur kaku dan ditanganya ada surat tertulis : Aku memiliki khazanah yang banyak tetapi aku mati kelaparan.”

KISAH MUSA AS.
DAN BANI ISROIL


Yusuf telah Bawa Bani Isroil ke Mesir dan membaginya 12 kabilah, pada saat itu mereka jadi golongan yang berkuasa, tetapi keturunan mereka mulai menyukai 2 perkara yaitu : 1. Harta yang haram dan 2. wanita yang haram

Pada saat itu Fir’aun adalah suku terhina di Mesir, tetapi Alloh SWT pakai tangan Fir’aun untuk hinakan Bani Isroail. Pada saat Fir’aun hendak ke Pasar maka dia lihat tukang sayur mati dan dikuburkan. Maka Fir’aun yang punya sifat pemberani dan cerdas akhirnya meminta bayaran dari keluarga mayit itu.

Diapun memutuskan jadi penjaga tanah kuburan dan ambil bayaran dari setiap orang yang mati.
Suatu ketika Wazir mati, dan Fir’aun minta bayaran untuk penguburan. Hal ini dilaporkan raja. Raja panggil Fir’aun dan akhirnya kagum dengan keberanian Fir’aun dan mengangkatnya jadi Wazirr.

Karena raja tak miliki anak ketika raja mati akhirnya Fir’aun jadi Raja dan menyiksa Bani Isroil dijadikan budak. Hal ini bukan karena Alloh muliakan Fir’aun tetapi Alloh ingin mengadzab Bani Isroil akibat amal buruknya.
Walnudziqonnahum minal adzabil adna..(Surat Assajadah 21)
Dan kami rasakan kepada mereka adzab yang dekat (dunia) dan adzab yang besar di akherat)

Fir’aun memiliki rencana tetapi rencana Alloh yang berlaku. Alloh beri mimpi akan ada bayi yang lahir yang nantinya akan menumbangkan kekuasaan Fi’aun. Dia kalangkabut dan akhirnya ambil keputusan bunuh semua bayi yang lahir laki laki dari kalangan banu Isroil.

Banyaknya bayi yang lahir lalu dibunuh menyebabkan ketakutan dikalangan kaum Fir’aun jika bani Isroil tak ada siapa yang akan urus jadi budak budak. Akhirnya keputusan dirubah yaitu satu hari bayi lahir dibunuh dan hari berikutnya tidak, agar tetap ada bayi laki laki Bani Isroil sebagai budak nantinya.

Harun as. Lahir saat hari yang tak dibunuh sedangkan Musa lahir disaat hari yang harus dibunuhh. Maka Alloh Ilhamkan kepada Ibu Musa as agar meletakkannya dalam peti dan Alloh berjanji akan kembalikannya kepangkuannya. Lalu Musa dihanyutkan ke sungai yang arahnya ke Istana Fir’aun, tetapi Alloh menyelimutinya dengan dengan selimut kasih sayang, sehingga ketika diambil oleh Aisyiah istri Fir’aun maka timbul rasa sayang.

Musa akhirnya dibawah pengawasan Fir’aum dan tinggal di Istana, ibunya sendiri yang menyusui karena tak ada seorang wanitapun yang sanggup susui Musa padahal di janjikan bayaran mahal. Ketika musa menangis Fir’aun yang sibuk carikan orang yang menusui,dan Firaun akan keluarkan upah yang besar. Akhirnya Ibunya menyusui dan diberi gaji pula oleh Fi’aun. Bahkab Musa dibolehkan ikut pulang ke rumah ibu Musa dan sewaktu waktu dibawa ke Istana.

Lihatlah !! Betapa lemahnya Fir’aun dan tak bisa menentang kehendak Alloh!!
Setelah dewasa Musa menjadi seorang yang kuat, ketika memisahkan dua orang yang berselisih antara kaumnya dan kaum Fir’aun maka dia telah pukul orang Kibti dengan sekali pukulan sampai mati. Seorang Nabi diberi kekuatan 40 kali manusia biasa.

Setelah lari disebabkan takut kalau kalau Fir’aun akan tangkap Dia maka Musa sampai Madyan tempat Nabi Ayyub as yang akhirnya menikah dengan putrinya dan berkhidmad selama 10 tahun. Lepas sepuluh tahun Musa as ingin kembali ke Mesir bersama Istrinya. Ditengah perjalanan melihat sinar terang di bukit Thursina, dia menyangka api dan pergi untuk ambil penghangat.

Ketika sampai dihadapan Sinar itu maka ada Suara : Akulah Alloh, bukalah sendalmu.!!Dan Aku pilih kamu dengarkan apa yang Ku wahyukan!!
Ketika Musa ditanya dengan satu pertanyaan ,maka dijawab dengan 4 jawaban .Apa yang ada ditangan kananmu ?
Musa telah jawab : Ini adalah tongkatku,aku bertelekan dengannya,mengambil daun untuk kambingku,dan bagiku banyak kegunaaan.

Dalam Ilmu Balaghoh hal ini adalah kecintaan karena senangnya Musa bicara dengan dzat yang dicintainya seperti bicara dengan kekasih yang ingin berlama lama.

Musa telah menjawab dengan Ilmu manusia biasa yaitu fungsi tongkat umumnya karena belum deigunakan dengan perintah Alloh.Alloh perintah Lemparkan Wahai Musa !! Maka Ilmu Alloh mulai tampak. Musa yang tadi yakin tongkat miliknya dan danya untuk bertelekan dan ambil Daun,serta meyakini manfaat tongkat tadi,kita telah ditampakkan ilmu yang lain yang sebelumnya tak tahu.
Setelah dilemparkan Musa tak tahulagi apakah tongkat itu miliknya,dan kini bukan lagi tongkat tetapi Ular,serta tak lihat apa manfaatnya sekarang? bahkan mudhorot baginya. Ulaar cing !!

Alloh perintahkan tangkap Wahai Musa bukan di ekornya tetapi di mulutnya ,Alloh ingin tunjukkan bahwa tongkat yang lemah jadi Ular yang kuat,dan Ular yang kuat jadi tongkat yang lemah maksudnya pelajaran bahwa kamu yang lemah akan Alloh jadikan kuat sedangkan Fir’aun yang kuat akan dijadikan lemah.
Setelah diberi bayan hidayah maka Musa diperintah dakwah kepada Fir’aun.Musa ragu karena ingat keluarganya yang ditinggal di kaki bukit hanya dengan berselimut mantel.

Alloh peritahkan pukul batu,dan didalam batu ada batu,pukul lagi didalamnya ada batu. Pukul lagi!!maka terlihatlah seekor binatang sejenis ulat sedang makan daun daun segar. Sambil bertasbih: Subhana May yaroni,wayasma’u kalami,wa ya’rifu makani,yarzuquni wala yansani.”Maha suci Alloh yang melihat aku,mendengar kalamku,mengetahui tempat tinggalku ,memberi rizki kepadaku dan tak melupakan aku.

Maka Alloh ingin ajarkan Musa as. Bahwa seekor ulat didalam batu saja dapat rizqi apalagi istri kamu,istri seorang Nabi .
Istri Musa as ditemukan kafiilah dan dibawa kembali ke Madyan

Musa dan Harun datang ke Istana Fir’aun,didepan Istana di cegah oleh tentara tetapi kekuatan Alloh tak bisa dicegah.Musa katakan : Aku datang bukan untuk meminta seperti yang lainnya tetapi aku datang untuk memberi kepada raja kamu . Pengawal kasih khabar ke Fir’aun dan akhirnya dengan idzin Alloh Fir’aun mau terima Musa.
Ketika sudah berhadapan maka Fir’aun tahu bahwa dia adalah Musa maka dia katakan : Oh kamu Musa yang lari karena membunuh.!

Tetapi Alloh buat Fir’uan tak bisa apa apa mak Musa katakan : Benar saya Musa tetapi kini saya datang sebagai utusan Alloh untuk mengajak kamu beriman dan membebaskan Bani Isroil.” Jadi Musa ditus untuk Fi’aun yang kafir dan Bani Isroil yang Islam tetapi tak buat amal.

Mana buktinya kamu Rosul.” Kata Fir’aun. Akulah Tuhan yang paling tinggi, Firaun meremehkan musa as karena apa yang ada padanya nya yaitu kerajaan tak ada pada Musa as. Fira’un tak faham nilai seorang Nabi yang akan membawanya kepada kebahagiaan yang hakiki ketimbang kerajaan yang dimilikinya.

Musa langsung keluarkan tongkat dan ketika dilempar maka berubah menjadi ular yang mermbuka mulutnya didepan Fir’aun. Fir’aun ketakutan dan langdsung loncat ke bawah singgasananya sambil meminta Musa menghentikan Ular tsb.
Bagaimana mungkin Tuhan takut kepada makhluk ??

Sejak melihat Ular Musa maka Fira’uan yang bisanya ke WC 40 hari sekali menjadi 40 kali sehari dan langsung diserang oleh penyakit jantung.Padahal sebelumnya 400 tak pernah pusing sekalipun.
Itulah kekuatan dakwah jika sudah dibuat maka akan menjadikan orang Muasyrik menderita : “Kabura ‘alal Musyrikina maa tad’uhum ilakaihi.. terasa berat bagi oprang musyrik apa yang kamu dakwah kepada mereka ( Surat Assyura 13)

Setelah itu Fir’aun katakan: nah.. tahulah saya sekarang bahwa selama sepuluh tahun kamu belajar sihir untuk ambil kekuasaanku.” Maka Musa di tangtang oleh Fir’aun untuk adu kekuatan dengan tukang sihir Fir’aun yang berjumlah 70.000 orang. Fir’aun bayar biaya pertandingan dan sediakan makan,transfortasi tukang sihir dan dibuatkan pakaian yang sama dengan pakaian Musa as untuk menghina Musa. Tetapi asbab pakaian yang sama itulah Masyech katakan Penyihir Fir’aun dapa hidayah”

Masing masing penyihir pegang tali dan tongkat yang nantinya kan jadi Ular. Mereka kata kan siapakah yang lebih dulu melempar? Kamu atau akami?Musa katakan : Kamulah yang lebih dulu!!
Setelah tongkat dan tali jadi ular bayangkan 140 000 ular ada di medan yang luar biasa. Namun Musa as tak kesan karena Musa dan Harun hanya Lihat perintah Alloh saja.

Ketika Musa melempar tongkat maka Mulut ular itu terbuka sejauh sat Mil ke atas dan menyedot semua ular yang ada di Medan. Ahli sihir bisa bedakan mana sihir dan mana Miukjizat, setelah melihat merejka takjub dan bersujud untuk beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun.

Alangkah marahnya Fir’aun karena telah mengeluarkan biaya yang besar tetapi justru penyihir kini memihak Musa as. Fir’aun bikin keputusan untuk siksa penyihir dengan potong tangan dan kaki. Namun penyihir tak goyah mereka semua rela mati dalm pertahankan iman.

Ketika penyihir bersyahadat maka Aisyiah istri Fir’aun mendengar dan akhirnya ikut beriman dan alangkah hebatnya Iman Aaisyah ini karena ia melihat bagaimana 70.000 penyihir telah dipotong tetapi ia tetap zahirkan imannya sehingga murka Fir’aun telah membelah dada Aisyah. Itulah sebabnya nati di Syurga Aisyah akan menjadi Istri Rosululooh SAW.
Fir’aun tak punya daya apa apa untuk bunuh Musa.as walaupun memiliki kerajaan dan tentara,akhirnya Musa hidup ditengah Bani Isroil ajarkan kembali mereka dengan agama dan perintahkan dirikan sholat,jika mereka ada masalah dengan orang Fir’aun misalnya toko mereka di rampas mereka diajarkan jangan lari kepada mahkamah Fir’aun tetapi diperintahkan langsung Sholat .

Selama 40 tahun banyak adzab yang Alloh turunkan kepada Fir’aun. Taufan, Kodok yang ada dimana mana ,dirumah,kamar, dan ditempat makanan Fir’aun dan rakyatnya,kutu,belalang,dan darah sehingga Fir’aun tak bisa makan karena setiap yang disentuhnya jadi darah dan dia makan bekas air minum dari mulut Bani Isroil. Setiap kali musibah datang maka Firaun selalu minta pada Musa untuk dihilangkan dan berjanji akan beriman,namun setelah hilang ia pun ingkar lagi dan mengatakan : Aku selamanya tak akan beriman dan aku lah penipu nabi nabi.”

Masyech kita katakan : Lebih jahat mana Fir’aun dengan Abu Jahal dalam menentang Nabi Nabi ?

Kalau Fir’aun pernah menyatakan dirinya untuk beriman walaupun niat menipu tetapi ucapannya ingin beriman,sedangkan Abu Jahal Ajiib,tak ada kata sedikitpun untuk beriman bahkan dia katakan kalaulah” Muhammad betul maka biarlah aku yang binasa.”
Jadi Abu Jahal jauh lebih kufur dari Fir’auin dalam menentang Nabio Nabi.

Setelah pada suatu titik yang sudah dikehendaki Alloh maka Musa diperintah untuk bawa Kaumnya keluar Mesir. Pada saat subuh mereka keluar berjumlah 600.000 orang namun tersesat jalan menuju laut. Fir’aun marah dan siapkan tentara untuk kejar Musa disiapkan 1600.000 tentara. Bayangkan!!adakah tentara sebesar itu menyerang dalam waktu yang bersamaan untuk menyerang musuh.? Kaum Musa meliahat maut dihadapan laut dan dibelakang tentara Fir’aun mereka katakan Inna lamudrokun, kita akan terkejar/binasa maka Musa katakan Kalla Inna ma’ia Robbi sayahdin..sekali kali tidak Tuhanku akan berssamaku dan akan tolong aku.

Kenapa Musa tak katakan seperti Rosululloh katakan di Goa bersama Abu Bakar bahwa Alloh bersama kita bukan bersama saya ?? ini semua karena kerja dakwah hanya dibuat oleh Musa sedangkan Bani Isroil tak buat,sedangkan Nabi dan Ummatnya sama sama buat.

Alloh perintahkan Musa untuk pukulkan tongkatnya ke Laut, hal ini tak masuk akal disaat genting Alloh perintah seolah main main, kenapa tak diperintah untuk pukulkan ke kepala Fir’aun bukankah ini lebih Logis.Inilah bukti kudtrotulloh !
Bisa terjadi bukan harus sesuai asbab tetapi terkadang bertentangan asbab

Laut terbelah menjadi 12 jalan dan laut menjadi seperti dinding besi yang terbelah belah. Kaum Musa katakan wahai Musa kami ingin lihat saudara kami yang lain di jalan mereka perlihatkanlah !! Maka Musa berdoa kepada Alloh sehingga tembok yang berada dari air membentuk jendela seperti kaca dan mereka dapat saling melihat

Fir’aun melihat kaum Musa bisa menyebrangi laut diapun berkata: Mereka yang hina saja bisa melalui jalan di laut apalagi kita yang mulia !!

BAYAN MASTUROT

Bayan Masturoth
Asskm Wr. Wb.
Allah Swt menciptakan manusia ini untuk waktu yang sangat singkat, begitu singkatnya kehidupan di dunia ini, Allah Swt menyebut hari kiamat itu sebagai “Ghot” : “Wan tandzur qoddamat Li Ghot.” Hendaklah setiap jiwa mempersiapkan untuk esok hari. Ini karena sangat-sangat dekat. Karena itulah para sahabat RA mereka selalu menghadirkan akherat dalam kehidupan mereka.
Kisah Sahabat :
Abdullah Rawahah tatkala menangis dipangkuan istrinya, maka istrinya ikut menangis. Kemudian ditanya
Abdullah bin Rawahah : “Kenapa engkau menangis ?”
Istrinya menjawab : “Karena engkau menangis akupun ikut menangis.”
Abdullan bin Rawahah : “Apakah engkau tau apa yang aku tangisi ?”
Istrinya menjawab : “Tidak tahu, pokoknya kamu menangis, saya ikut menangis.”
Ini kesetiaan seorang istri sahabat RA, seorang sahabiyah R.ha, melihat suaminya seduh maka diapun ikut sedih. Inilah seharusnya hubungan suami-istri, suami sedih maka istri ikut sedih, suami bahagia maka istri ikut bahagia. Maka beliau ceritakan :
“wa inminkum illa wariduha” : “Tidak ada seorangpun dari kalian kecuali akan mendatangi Neraka Jahannam”
Disini Allah sudah memberitahukan tetapi tidak ada janji bagi saya bahwa saya akan selamat.
Allah Swt memberikan Iman dan Agama hanya kepada orang-orang yang Allah cintai saja :
“Innalloha ya wa’iddunya liman yuhib waliman la yuhib wala ya’ biddeena illa liman yuhib”
“Sesungguhnya Allah Swt memberikan dunia kepada orang yang Allah cintai dan kepada orang yang Allah tidak cintai. Tetapi Allah hanya memberikan agama kepada orang yang Allah cintai.”
Maka semenjak diutusnya Nabi pertama kali hingga Rasullullah Saw, orang-orang tertentu saja yang Allah berikan agama :
1. Nabi Nuh AS berdakwah 950 tahun yang diberikan agama cuman 80 orang
2. Nabi Ibrahim AS berdoa dan berdakwah siang malam hanya beberapa orang saja
3. Nabi Musa AS hanya kaum Bani Israil saja
4. Nabi Isa hanya kaum Hawarits saja
Hingga Rasullullah Saw diutus. Begitu mahalnya iman, begitu mahalnya agama, sehingga :
1. Para paman Nabi Saw : Abu Thalib, Abu Lahab, dan Abu Jahal
2. Para Tetangga Nabi Saw : Umayyah bin khalaf, Utbah bi rabi’ah, Ubay bin khalaf
Dan banyak lagi yang lain mati tanpa Iman, padahal mereka tiap hari bertemu dengan Nabi Saw dan di doakan oleh Nabi Saw. Akan tetapi itulah keputusan Allah Swt, Allah memberi kepada yang mau dia beri. Sehingga Bilal RA pernah berkata mahfumnya :
“Beruntunglah bahwa Hidayah itu ada ditangan Allah, jika ada ditangan manusia maka orang-orang seperti aku ini tidak akan mendepatkan Hidayah.”
Maka kita yang jauh dari masa rasullullah Saw, tidak pernah bertemu dengan beliau Saw, tapi diberikan Iman oleh Allah Swt ini merupakan suatu anugerah yang sangat besar. Bahkan nanti di padang mahsyar ada pengumuman :
“Sisihkan orang-orang yang akan dimasukkan ke dalam neraka ?” ditanya, “Dari berapa banyak ?”, jawabannya, “Dari setiap 1000 orang sisihkan 999 orang untuk dimasukkan ke dalam Neraka”
Sahabat RA mendengar hal ini terkejut, menangis, dan lemas, “Ya Rasullullah bila perbandingan seperti itu siapa yang bisa selamat ? dari 1000 orang hanya 1 yang masuk surga sedangkan yang 999 orang lainnya dikirim ke neraka.” Nabi SAW sabdakan mahfum :
“Yang 999 orang itu adalah orang-orang kafir dan ya’juz ma’juz. Sedangkan yang 1 orang adalah orang-orang yang beriman : kalian dan orang-orang seperti kalian”
Maka iman ini betul-betul nikmat tertinggi yang Allah berikan kepada manusia, kepada orang-orang yang Allah pilih, kepada orang-orang yang Allah kehendaki kebaikannya, maka Allah beri iman. Kita tidak pernah berkorban, di rahim ibu kita tidak pernah minta untuk diberi Iman, kita dilahirkan dari orang tua yang muslim, semuanya Allah berikan pada kita cuma-cuma, gratis. Betapa besarnya Anugerah Iman yang Allah berikan kepada kita ini.
Iman ini manfaatnya bisa kita rasakan di dunia dan di akherat, bukan di dunia saja atau di akherat saja. Bukannya di dunia kita perlu uang, dan di akherat perlu Iman, bukan seperti itu, di dunia dan akherat kita butuh Iman. Semenjak di dunia ini kita perlu iman, bukan di akherat saja. Seorang ulama menceritakan kisah malaikat mendapat tugas dan dia curhat ketika ketemu di langit dengan rekan sejawatnya sesama malaikat :
“Saya barusan dapat tugas aneh.” Katanya. Malaikat lain bertanya, “Apa itu tugasnya ?” dia bilang, “Saya diminta untuk mendatangi orang kafir yang sudah mau mati. Dia pingin makan ikan, yang ikan tersebut tidak ada disekitar rumahnya. Lalu Allah Swt perintahkan saya untuk menggiring ikan tersebut dari laut, masuk ke sungai dekat rumahnya, sehingga anggota keluarganya dapat menangkapnya, memasaknya sesuai dengan keinginan orang kafir tadi, dan memakannya. Setelah dia puas makan ikan tersebut, baru dia dimatikan Allah Swt.” Ini orang kafir.
Malaikat yang satunya berkata, “Saya juga barusan dapat tugas tidak kalah anehnya.” Maka malaikat tadi bertanya, ‘Apa itu tugasnya.” Malaikat tersebut menjawab, “Saya diminta mendatangi orang beriman yang mau mati. Dalam keadaan haus dia minta air. Ketika air diberikan dan hendak diminumnya, Allah perintahkan saya untuk menumpahkan air dari tangan orang beriman tersebut sehingga air tersebut jatuh dan pecah, dan orang beriman tersebut mati dalam keadaan haus.”
Maka keduanya laporan kepada Allah Swt tentang peristiwa-peristiwa tadi. Allah Swt katakan :
“Orang mukmin itu dia punya banyak kesalahan dan banyak dosa. Tapi dengan musibah yang aku berikan, dengan sakit yang aku berikan, dia hadapi dengan sabar, maka semua dosa-dosanya sudah aku ampuni. Hanya saja masih ada 1 dosa yang tersisa, maka ketika menjelang dia mati aku beri dia 1 musibah lagi, lalu dia sabar dan ikhlas, maka dia akan mati bersih dari dosa.”
Sehingga Sayyidina Aisyah R.ha katakan, bahwa semenjak aku menyaksikan bagaimana menderitanya Rasullullah Saw ketika akan wafat, setelah itu aku tidak pernah berprasangka buruk lagi terhadap orang-orang yang menderita sebelum wafatnya mereka. Ini karena Rasullullah Saw, mahluk yang paling Allah cintai, ikut merasakan sakitnya juga menjelang wafat.
“Adapun orang kafir itu, ketika dia hidup dia banyak sekali melakukan kebaikan kepada orang lain. Maka Aku sudah berikan balasannya semua di dunia. Apa itu balasannya ? anak yang sehat, namanya terkenal, perdagangannya maju, masalahnya aku selesaikan. Tapi masih ada 1 kebaikan yang belum aku balas, makanya sebelum dia mati, aku berikan balasannya dengan harapan yang dia inginkan. Sehingga ketika dia mati tidak membawa kebaikan apapun ke akherat.”
Note dari Penulis :
Oleh sebab itu perlu kita tanamkan di dalam diri kita rasa takut akan murkanya Allah terhadap kita. Jangan-jangan semua kebaikan yang Allah berikan kepada kita ini, adalah untuk membalas semua amal baik yang kita kerjakan dengan dunia dan harapan-harapan kita yang wujudkan oleh Allah Swt. Agar ketika ke akherat nanti kita tidak mendapatkan balasan apa-apa dari Allah, selain Neraka. Jadi jangan kita terlena akan kebaikan-kebaikan yang Allah berikan kepada kita saat ini, rumah yang baik, keluarga yang harmonis, perdagangan yang maju, justru seharusnya makin menambah rasa cemas dan takut kita terhadap minimnya amal-amal yang kita kerjakan. Inilah ada sebagian ulama berdoa, “Ya Allah janganlah engkau berikan balasan dari amal-amal yang aku kerjakan ini dibalas di dunia, sehingga nanti di akherat akut tidak mendapatkan balasan apa- apa.” Padahal sebaik-baiknya balasan itu adalah yang Allah berikan di akherat bukan di dunia.
Nabi Saw sampaikan :
“ Ajaba lil amri mukminin in asobatul sarro syakarta fahuwa khoirullah, wa in asobahum dhorro shobaru fahuwa khoirullah, wa laisa dzalika illa lil mukmin”
Artinya :
“Sungguh ajaib urusan orang beriman ini :
1. jika Allah beri dia kebaikan, maka dia akan bersyukur, itu baik baginya.
2. Jika Allah beri dia kesusahan, maka dia akan bersabar, itu juga baik baginya
Dan ini tidak akan terjadi melainkan hanya kepada orang beriman.”
Note dari penulis :
Bagaimana tidak enak jadi orang beriman :
1. Jika dia bersyukur, ketika mendapatkan kebaikan :
Maka Allah akan tambah kebaikan tersebut.
2. Jika dia bersabar, dalam musibah :
“Innaloha Maa Sobirin” : Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”
Seorang ulama besar murid dari Sahabat RA mengalami musibah. Ketika dia berkunjung ke rumah kawannya, anaknya meninggal terinjak kuda kawannya tadi. Satu musibah masih dirasakan, datang lagi musibah kedua, beliau diperiksa ternyata kakinya harus di amputasi. Namun karena beliau ini dari golongan yang Imannya kuat maka tidak ada keluar keluhan ataupun penyesalan darinya. Bahkan beliau berkata :
“Alhamdullillah, kaki ini sudah dipinjamkan oleh yang punya selama 30 tahun, baru sekarang diambil lagi oleh yang punya.”
Sehingga musibahpun tidak berasa seperti musibah, kalau ada Iman.

Note Penulis :
Bagaimana kalau kejadian itu menimpa kita, kira-kira apa yang kita lakukan ? Cacian apa yang akan keluar dari kita. ? saya ada seorang sahabat baru dikasih ujian kesusahan ekonomi, dia langsung berkata, “Apa salah saya ? kenapa saya diberi kesusahan seperti ini ? ini tidak adil namanya. Orang yang lemah saja amalnya Allah berikan banyak kebaikan dan kemudahan. Kenapa saya yang sudah menyempurnakan amal masih diberikan kesusahan seperti ini.” Malah nyalahin Allah, ngaku iman kuat padahal ini kelemahan iman.Inilah gunanya memiliki Iman, di duniapun sudah kita rasakan manfaatnya, hati yang lapang, rasa yang cukup, ketenangan. Sehingga doa Rasullullah Saw :
“Allahummaghfirlana min khosyatika matahulu bihi bainana baina ma’asih. Manto’atika mantubalighuna bihi jannatak. Waminal yakini maa tuhawinu bihi ainal ma soibath dunya”
Artinya :
“Ya Allah berikan kepadaku keyakinan, yang dengan yakin itu aku yang bisa menganggap ringan musibah-musibah di dunia.”
Sehingga para sahabat dahulu mengatakan apabila terkena musibah mengucapkan Alhamdullillah 3 kali :
1. Alhamdullillah musibah itu datangnya di dunia bukan di akherat
2. Alhamdullillah musibah itu terjadi hanya pada sebagian tubuh bukan pada semuanya
3. Alhamdullillah musibah itu terjadi bukan pada Agama melainkan kepada keduniaan mereka
Jadi inilah nilai Iman yang musti kita syukuri dan kita jaga. Sebab menjaga iman itulah yang paling berat, yang dikahawatirkan oleh para ulama, bahkan para sahabat RA. Sehingga orang seperti Abu Bakar As Shiddiq, orang yang sudah dijamin surganya oleh Allah Swt, orang yang oleh Rasullullah digambarkan :
“Andaikan iman seluruh manusia selain anbiya dikumpulkan di suatu tempat, ditimbang dengan Imannya abu bakar, tentulah imannya abu bakar lebih berat.”
Itupun beliau, abu bakar RA, sering mengatakan :
“Andaikan aku ini di takdirkan menjadi rumput saja, dipotong, dimakan hewan, habis tidak ada hisabnya di akherat.”
“Betapa enaknya jadi burung, tidak ada urusan apa-apa di akherat.”
Itupun masih seperti itu kekhawatirannya terhadap imannya dan kondisinya di akherat. Padahal beliau ini sudah dijamin tempatnya di surga oleh Allah Swt, masih juga takut pada pengadilan Allah Swt. Abu Ubaidah RA katakan :
“30 orang sahabat yang aku temui semuanya mengkhawatirkan dirinya termasuk bagian dari orang munafik”
Inilah pentingnya kita menjaga Iman. Bagaimana menjaganya ? Segala sesuatu ada cara menjaganya, semuanya berbeda-beda cara menjaganya. Seperti memelihara ikan ini ada di dalam air, atau di kolam. Kita membeli burung dimasukkan dalam sangkar. Kita membeli bunga kita masukan dalam pot. Jika kita salah menempatkan maka bukannya pemeliharaan yanga da tapi kehancuran. Ada tempat pemeliharaan yang berbeda-beda. Beli spring bed bagus untuk apa ? oh kemarin beli ikan mahal maka harus di beri kenyamanan, biar tidurnya nyenyak dan tenang di spring bed aja. Yah mati ikannya kalau begitu pemeliharaannya. Beli bunga mahal-mahal di letakkan dalam Aquarium, ya mati juga. Jadi Iman ini ada tempat pemeliharaannya, agar bisa awet sampai kita mati dan berjumpa Allah ta’ala. Sebab saat yang paling penting dalam kehidupan kita ini adalah menjelang ajal, inilah saat-saat yang paling menentukan dan paling mengkhawatirkan. Apakah kita mau mati dalam keadaan beriman atau tidak.
Cara menjaga Iman ini adalah dengan menempatkannya dalam suasana Iman. Dalam suasana iman inilah iman kita akan terjaga, baik di mesjid, di rumah, di kantor, ataupun di pasar. Dimanapun selama ada suasana iman, maka iman kita akan terjaga. Lain kalo tidak ada suasana Iman, jangankan di pasar, di mesjidpun iman kita bisa rusak. Seorang masuk mesjid mestinya nambah pahala, akan tetapi karena tidak ada suasana iman, tidak ada persiapan iman, tidak ada usaha atas iman, maka ketika masuk mesjid bawaannya pingin maksiat saja. Maka ketika keluar dari mesjid bukan bertambah imannya malah bertambah dosanya. Masuk mesjid lihat jam bagus langsung diambil, dicuri, keluar membawa dosa. Ada amplifier bagus, dilihat tidak ada orang, diambil, dicuri, dibawa pergi, ini bukan menambah iman tapi merusak iman. Masuk ketempat yang seharusnya bisa menambah iman tetapi hasilnya malah sebaliknya yaitu mengurangi iman, ini kenapa ? ini karena tidak ada suasana iman di dalam mesjid atau di tempat yang kita datangi.
Sedangkan dijaman Rasullullah Saw, karena adanya suasana iman, jangankan di mesjid, dari rumah, di pasar, hingga dipadang pasirpun iman terjaga. Ini karena ada suasana Iman. Ibnu Umar RA, beliau sedang berjalan-jalan, kehausan ketemu dengan seorang pengembala kambing. Beliau bilang kepada si anak pengambala kambing tadi, boleh tidak meminta susu kambingnya. Dulu itu daripada mengambil air, mengambil susu domba ini lebih murah dan lebih mudah. Si anak pengembala memberikan susu kambing kepada ibnu umar RA.
Ibnu Umar : “kamu tidak mau minum susu ini ?”
si pengembala : “tidak, saya sedang puasa.”
Ibnu Umar : “Panas-panas seperti ini kamu berpuasa.”
Si pengembala : “Iya, panas-panas puasa agar tidak kepanasan di padang mahsyar.”
Mendengar jawaban seperti ini terkejut ibnu umar RA. Ini anak bener-bener Imannya kuat atau hanya sekedar jos-josan dimulut saja. Maka ibnu umar RA berniat mentest anak ini.
Ibnu Umar RA : “Saya ini lapar, bagaimana kalau kamu menjual satu kambing ini untuk saya makan ?”
Si Pengembala : “Oh jangan, kambing ini bukan milik saya tidak boleh dijual, saya hanya budak yang mengembalakan kambing ini saja. Kambing ini milik majikan saya. Kalau ketahuan bisa marah majikan saya”
Ibnu Umar RA katakan : “Oh tidak akan ketahuan oleh majikan kamu, kambing sebanyak ini, kalaupun ketahuan bilang saja diterkam serigala. Kan dia tidak tahu”
Maka apa yang keluar dari lisan si pengembala kambing ini :
“Fa ainallah…… Fa ainallah…….Fa Ainallah” : “Dimana Allah….Dimana Allah…. Dimana Allah”
Maka Ibnu Umar terkejut mendengar jawaban ini, seorang pengembala kambing di tengah padang pasir bisa menyebut ini “Fa ainallah”. Termenung ibnu umar mengulang-ulang kata-kata si pengembala kambing tadi dalam perjalanan pulang. Singkat cerita si pengembala kambing ini dibeli dari majikannya beserta kambing-kambingnya oleh ibnu umar. Budak Pengembala Kambing tadi dibebaskan, lalu kambingnya dihadiahkan kepada si pengembala kambing tadi. Itulah Hakikat Iman jika sudah dimiliki.
Iman itu bertingkat-tingkat :
1. Ada Iman yang kuatnya untuk Ibadah
2. Ada Iman yang lemah di Muamalah : Tidak bisa jujur, Tidak berlaku adil
Kuat dia ibadah, tapi banyak yang gagal di muamalah, belum bisa betulbetul lurus Imannya. Sholatnya bisa lurus, bisa kuat, tetapi ketika bermuamalah belum tentu dia bisa jujur. Jadi sipengembala tadi mendapat ujian keimanan dalam hal muamalah. Imannya mampu menahan diri dari larangan-larangan Allah.
Ada kisah di sebuah negara :
Seorang pejabat didatangi beberapa orang bersenjata lengkap, sambil membawa surat negara untuk di tanda tangani. Si orang yang bersenjata lengkap ini meminta surat-surat tersebut di tanda tangani oleh si pejabat kalau tidak maka pistol dia akan berbicara. Karena ini surat untuk mencairkan uang negara, maka jika di tanda tangani maka pejabat akan mendapat bagian dari uang tersebut dari orang yang bersenjata tadi. Namun karena si pejabat ini Imannya kuat dia bertanya :
“Saya ingin bertanya kalau boleh tahu. Jika saya tanda tangani ini lalu saya di tembak mati kira-kira kemana perginya saya.”
Si orang bersenjata tadi bilang, “Ya Ke Neraka”
Si pejabat bertanya lagi : “Kalau saya tidak tanda tangani ini surat lalu saya ditembak mati, kira-kira kemana saya perginya ?”
Si orang bersenjata tadi bilang, “Ya ke Surga”
Si pejabata bilang, “Ya sudah kalau begitu kamu tembak saya saja, karena saya bisa ke surga karenanya.”
Si orang bersenjata tadi terkejut mendengar jawaban si pejabat tadi yang akhirnya batal semuanya.
Ini karena Iman ada dalam hati, sehingga ketika dalam keadaan terjepitpun Iman yang bicara. Inilah yang kita cari Hakikat Iman. Membentenginya dari larangan-larangan Allah. Jangankan dosa-dosa besar, dosa-dosa kecil saja sudah bisa tidak membuatnya tidur.Ibrahim bin Adham Rah.A dalam sebuah perjalanan ke Baitullah beliau membeli kurma. Maka ketika setelah dimasukkan kedalam kantong, beliau melihat beberapa butir kurma jatuh dari tangan si penjual kurma. Otomatis karena sudah jatuh ditanah daripada mubazir akhirnya beliau ambil, dibawa pulang, dan dimakannya. Di Baitul Maqdis pada jam tertentu oleh petugas mesjid mengusir para jemaah karena hendak ditutup, para petugas katakan kini sudah waktunya malaikat yang itikaf. Namun atas izin Allah ketika semua orang terusir keluar, hanya Ibrahim bin Adham yang terlewatkan sehingga bisa melanjutkan itikafnya. Malam itu masuklah rombongan malaikat masuk ke dalam mesjid. Atas izin Allah ketika para malaikat sedang bercakap-cakap, Ibrahim bin Adham diberikan oleh Allah kemampuan untuk mendengarkannya :
Malaikat A : “Oh itu yang namanya Ibrahim bin Adham yang terkenal itu di langit, yang doanya sangat ijabah di sisi Allah.”
Malaikat B : “Oh itu dulu ijabahnya dulu, sekarang tidak makbul lagi.”
Malaikat A : “Oh kenapa bisa begitu ? apa sebabnya ?”
Malaikat B : “Itu karena ketika dia pergi haji waktu itu dia memakan kurma yang jatuh yang bukan miliknya, dibawa pulang lalu dimakan. Oleh sebab itu doanya tidak makbul lagi.”
Mendengar percakapan Malaikat ini, Ibrahim bin Adham terkejut, sedih, dan tersadar, langsung bersiap-siap untuk melakukan perjalanan pergi menuju ke Mekkah tempat dia memungut Kurma tersebut. Ini perjalanan dari Baitul Maqdis, palestina, ke Madinah Munawaroh, ini bukan perjalanan yang pendek atau dekat. Belum ada mobil ataupun pesawat pada waktu itu. Beliau menempuh perjalanan yang mujahaddah, begitu jauh, hanya demi sebutir kurma. Maka beliau cari, di ingat-ingat, dicari lagi di madinah sampai akhir ketemu tokonya, hanya saja penjualnya sudah lain. Usut punya usut ternyata yang dulu jual ke dia ini adalah bapaknya. Maka Ibrahim bin Adham mengetahui dari anak yang pemilik toko yang sekarang bahwa bapaknya pemilik toko yang terdahulu sudah meninggal dunia. Si anak bertanya kenapa Ibrahim bin Adham ini mencari ayahnya, maka diceritakanlah semua bahwa kedatangannya untuk minta dihalalkan Kurma yang waktu itu dia makan. Maka kata yang menjaga toko, kalau yang dari bagian saya sudah saya halalkan tapikan ayah saya juga punya ibu dan anak-anak yang lain, yaitu saudara dan saudari saya. Kata si anak pemilik tokok saya tidak bisa mewakili mereka. Singkat cerita maka Ibrahim bin Adham mencari keberadaan mereka, ditanya satu-satu alamatnya. Kalau sekarang mencari orang itu mudah bisa lewat telepon, buku kuning, internet. Dijaman itu sangat susah sekali mencari orang-orang, itupun kalau belum pindah-pindah, dan beberapa orang lagi yang dicari. Mujahaddah untuk mencari kehalalan dari sebutir Kurma. Setelah ketemu satu per satu orang-orangnya, minta dihalalkan sebutir kurma tadi, maka Ibrahim bin Adham ini balik kembali ke Baitul Maqdis untuk Itikaf. Sampai disana beliau mendengar kembali percakapan Malaikat tersebut :
Malaikat A : “Oh itu yang namanya Ibrahim bin Adham, yang doanya tertolak di sisi Allah.”
Malaikat B : “Oh itu dulu tertolaknya dulu, sekarang sudah makbul lagi setelah dia minta di halalkan dari sebutir kurma yang dia makan itu.”
Maka bila doa kita belum makbul, sholat kita belum khusyu, dzikir masih berat, maka kita harus lihat kelurusan kita dalam bermuamalah. Modal dari semua ini adalah Iman. Jadikan keluar dijalan Allah ini sebagai jalan untuk memasukkan sifat-sifat sahabat dan sahabiah kedalam diri kita.
Note Penulis :
Asbab kecintaan wanita kepada agama di jaman Rasullullah Saw, maka doa mereka ini ijabah disisi Allah.
Ada seorang wanita datang berhijrah ke Madinah dengan seorang anaknya. Anaknya telah diletakkan di suffah, dan ibunya berada di rumah seorang sahabiyah. Maka pada suatu hari anaknya telah meninggal dunia. Para sahabat telah mengurus jenazahnya, dan pergi kepada Rasulullah SAW untuk meminta beliau untuk mensholati jenazah tersebut. Rasulullah SAW bertanya, “Apakah kalian telah memberitahu ibunya?” Kata para sahabat, “Tidak, ya Rasulullah.” Rasulullah SAW menyuruh para sahabat untuk memberitahu ibunya. Lalu ibu anak itu kemudian datang, dan duduk di samping jenazah anaknya seraya berdoa, “Ya Allah, aku telah datang karena cintaku kepadaMu dan cintaku kepada RasulMu. Aku telah meninggalkan berhala, karena aku tidak memerlukan mereka. Maka janganlah Engkau malukan aku terhadap musuh-musuhku, karena nanti mereka menganggap kematian anakku adalah karena kemarahan berhala-berhala akibat aku pindah kepada agamaMu.” Belum sempat selesai doa sang Ibu, Allah SWT telah mengembalikan ruh anaknya, sehingga hidup kembali. Dan dia terus hidup hingga wafatnya Rasulullah SAW, wafatnya Umar RA, dan hingga wafat ibunya sendiri.
Berikut adalah target dari Wanita/Masturot untuk dapat menjadi :
1. Dai’yah : Mudah dalam mengajak dan mempengaruhi, pantang putus asa, dan Mahabbah
2. Abidah : Ahlinya menghidupkan amalan nurani di rumah dengan dzikir ibadah & Adab Sunnah
3. Alimah : Mempelajari Fiqih-Figih kewanitaan sebagai Modal Hidup dan Dakwah
4. Murobiyah : Mendidik anak sesuai tuntunan Nabi SAW
5. Khadimah : Berkhidmat pada suami agar mau berangkat di Jalan Allah
Menjadi Dai’yah
Allah Swt telah memberikan kelebihan kepada wanita ini sebagai modal dalam dakwah :
1. Kelembutannya : Mahabbahnya terhadap orang ini melebihi laki-laki pada umumnya
2. Mudah Terpengaruh : Tidak sulit untuk diyakini dan diajak
3. Mudah Mempengaruhi : Orang mudah tertarik dengan pembicaraannya
4. Sunguh-sunguh dalam mendapatkan apa yang ia ingini : tidak berputus asa.
Ini adalah modal yang paling diperlukan dalam Dakwah. Inilah sifat-sifat yang telah Allah tanamkan dalam diri wanita, yang jika digunakan untuk dakwah dapat membawa perubahan yang besar pada orang-orang disekelilingnya. Dalam sejarah Nabi SAW, dikatakan bahwa bibi daripada Nabi SAW ini masuk islam semua, sedangkan paman-paman Nabi inilah yang sebagian menerima, dan sebagian menentang. Pada waktu orang-orang murtad kebanyakan yang murtad adalah kebanyakan dari yang laki-laki, justru dari kalangan wanita bahkan bisa dibilang hampir tidak ada.
Note dari penulis :
Seorang sahabiyah, Khanza R.ha, dari ke empat anaknya, bapaknya, pamanya, telah pergi di jalan Allah SWT. Maka apabila semuanya kembali dari medan pertempuran, telah diberitahu kepadanya bahwa anak-anaknya telah gugur syahid di jalan Allah. Tetapi dia malah bertanya keadaan Rasullullah SAW. Diberitahu lagi bahwa bapaknya juga telah syahid, dan dia tetap bertanya, “Bagaimana dengan keadaan Rasulullah ?”. Lalu diberitahu lagi pamannya telah syahid, dia tetap bertanya keadaan Rasulullah SAW. Begitu melihat Rasullah SAW dia berkata, “Demi bapak dan ibuku, setiap aku melihat Rasulullah SAW, maka semua kesusahan dan kesedihan menjadi hilang.”Ini adalah contoh semangat dan kecintaan para wanita terhadap agama.

Bila ini tidak dimanfaatkan untuk agama, maka bisa dipastikan keutamaan ini akan tergunakan untuk kepentingan Dunia. Namun kalau digunakan untuk agama, dapat menjadi asbab hidayah bercucuran. Bagaimana di jaman Rasullullah Saw, asbab pengorbanan dan dakwahnya para sahabiyah R.ha, dalam waktu singkat islam tersebar dimana-mana. Jadi nanti ketika kita pulang kerumah jangan sia-siakan waktu untuk tidak menyampaikan agama kepada keluarga, kerabat, dan sesama wanita lainnya. Kita tidka tahu siapa yang Allah Swt akan pilih, mungkin saja orang yang menurut pandangan kita lemah dan hina, ternyata orang mulia disisi Allah, orang yang bisa menjadi asbab hidayah bagi ummat.

Kisah :
Dijaman Bani Israil ada seorang pelacur sangat terkenal kecantikannya dan sangat mahal. Ada seorang pemuda yang sangat ingin menggauli pelacur tersebut. Maka si pemuda ini bekerja mengumpulkan uang, bertahun-tahun, agar bisa menggauli si pelacur tersebut. Setelah uangnya terkumpul, pergilah dia ke tempat si pelacur tadi memberikan uang. Sampai dalam kamarnya si pelacur, si pemuda tersebut langsung tersadar, menangis :
Si pelacur bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba menangis ?”
Si Pemuda, “Saya Takut kepada Allah, sudah ambil uangnya, kita tidak jadi. Ini bukan karena kamu, ini karena Allah, saya takut pada Allah. Ambil saja uangnya, saya mau pergi.”
Melihat kejadian ini si pelacur juga terkejut, baru kali ini ada kejadian seperti ini.Maka si pelacur memberanikan diri menanyakan nama pemuda tersebut, tapi si pemuda tidak mau memberi tahu dan bergegas pergi. Si pelacur tetap gigih menanyakannya, ditarik pemuda itu dari belakang. Akhirnya dia menyakan darimana asal pemuda tadi, tinggal dimana dia. Si pemuda tadi akhrinya memberitahu dimana dia tinggal. Keluar dari kamar pelacur tadi, si pemuda lari nangis terisak-isak, takut pada Allah Swt.
Asbab kejadian ini si pelacur tadi tergugah hingga ia bertobat. Maka si pelacur tadi pergi mencari si pemuda tersebut untuk mendapatkan bimbingan. Setelah melakukan perjalanan yang panjang ke desa pemuda tadi, dia mulai bertanya-tanya kepada orang kampung tentang ciri-ciri pemuda tadi. Usut punya usut ternyata si pemuda tadi sudah meninggal, namun mempunya seorang adik yang sholeh. Pergilah si pelacur tadi menemui adiknya untuk mengetahui asbab meninggalnya si pemuda tadi. Setelah bertemu singkat cerita si pelacur tadi menceritakan kisah dia bertobat asbab pemuda tersebut kepada adik pemuda tersebut. Karena keinginannya yang begitu kuat untuk mendapatkan bimbingan dari seorang suami yang sholeh akhirnya si adik pemuda tadi menikahi mantan pelacur tersebut. Asbab tobat yang sungguh-sungguh dari seorang pelacur ini dari pernikahan mereka di anugerahkan keturunan 6 orang Nabi dari kalangan Bani Israil. Dari rahim mantan seorang pelacur lahir 6 orang Nabi Bani Israil, asbab tobatnya yang sungguh-sungguh.
Dari kisah ini, kita jangan mudah merendahkan atau meremehkan siapapun orang yang berhajat sama hidayah, apapun kondisinya dia.
Note Penulis :
Agama ini bukan saja tanggung jawab kaum lelaki, tetapi juga para kaum wanita. Dan pahala-pahalanya bukan saja diberikan kepada kaum lelaki, tetapi juga kaum wanita. Kaum wanita juga mempunyai tanggungjawab, merujuk kepada ayat Al-Qur’an. Dan juga sahabiyah-sahabiyah, isteri para sahabat juga berperan dalam agama.
Khadijah RA, adalah contoh, teladan untuk kita ikuti, perhatikan, dan mengerti bagaimana peranan wanita. Saat Rasulullah SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT, dengan segera Rasulullah berjumpa dengan Khadijah. Dan saat itu Rasulullah SAW dalam keadaan ketakutan, ketidaknyamanan, karena ini adalah saat pertama Beliau berjumpa dengan Jibrail AS. Ini pertama kali Beliau melihat Jibrail dalam bentuk sebenarnya. Jadi Beliau sangat takut. Jadi saat Beliau menggigil, ketakutan, Khadijahlah orang pertama yang menenangkan Beliau, Khadijah lah orang yang meneduhkan Nabi SAW dan yang menghilangkan ketakutan nabi SAW. Jadi kita lihat saat pertama, wanita sudah memainkan peranan. Begitu Khadijah mendengar cerita Rasulullah SAW, saat itu juga ia terus menolong Rasulullah SAW, langsung mengadakan dakwah. Dia bukan perempuan yang hanya tinggal di rumah, tidur, rehat. Tapi dia langsung berfikir bagaimana menolong suaminya.
Sekarang kita lihat orang pertama yang mati untuk Islam. Kita tahu, para sahabat mereka mengalami penyiksaan yang begitu berat, kehilangan tangan, kaki, dan semua penderitaan yang maha hebat lainnya. Tapi orang pertama yang Allah tentukan untuk mati di Jalan Allah adalah wanita, yaitu Sumayyah R.ha. Ini adalah suatu hal yang mesti diterima kaum lelaki. Allah mentakdirkan orang yang pertama syahid adalah wanita. Dia dibunuh karena kalimah “Laa Ilahaa Ilallah Muhammadur Rasulullah”. Padahal kalau dia terima saja, murtad, maka dia akan dibebaskan dan akan mendapat keduniaan yang baik. Tapi dia tetap teguh kepada keyakinannya.
Jadi kita mesti pahami, bahwa Allah sengaja mengatur semua ini untuk menjadi suatu teladan, suatu pesan, yang patut diambil di dalam sejarah Islam, bahwa wanita mempunyai peranan penting, bukan saja menerima agama Islam, tapi mati dalam mempertahankan agama Islam. Jadi kita dapat lihat bahwa orang pertama yang masuk Islam adalah perempuan, Khadijah R.ha. Orang pertama yang mati syahid juga perempuan, Sumayyah R.ha.
Mereka mengajar masyarakat, mengajar anak-anaknya, mengajar tetangganya. Mereka mengajarkan tentang Islam kepada orang-orang. Mereka bukan hanya masak, basuh pakaian, tetapi mereka juga mendidik generasi berikutnya, mengajarkan agama. Dulu tidak ada sekolah Islam, merekalah sekolah Islam. Rasulullah SAW pernah membawa ‘Aisyah R.ha untuk berjihad. Mereka pergi bukan untuk urusan bisnis, mereka bukan pergi untuk kepentingan lainnya, bersenang-senang, makan angin, jalan-jalan, mengunjungi orang-orang, tetapi mereka pergi untuk berjihad, mereka pergi untuk menyebarkan Islam.
Dalam peperanganpun mereka ikut mengambil bagian. Mereka menolong para sahabat membawa senjata, mereka memainkan peranan aktif dalam usaha menyebarkan dan mempertahankan agama Islam. Jadi ini adalah satu hakekat yang tidak boleh diingkari bahwa wanita memainkan peranan aktif, bersama dalam menyebarkan agama, dalam berdakwah sama-sama dengan lelaki.
Kita sekarang Lihat Ummu Salamah, dia dibawa Nabi saat perjanjian Hudaibiyah dibuat. Banyak sahabat yang tidak merasa puas, kecewa, dengan perjanjian yang mereka rasa berat sebelah dan merugikan umat Islam. Tapi Rasulullah SAW tetap melaksanakan perjanjian itu. Maka melihat keadaan para sahabat, Rasulullah SAW merasa bersusah hati. Beliau pergi menemui Ummu Salamah RA, dan memberitahu tentang sikap para sahabat, yang tidak mau mencukur rambut dan kembali ke Medinah. Maka Jawab Ummu Salamah, ”Mudah saja ya Rasulullah. Anda cukur saja rambut anda sekarang, Insya Allah mereka akan mengikuti.” Jadi saat para sahabat ketika melihat Rasulullah SAW telah mencukur rambutnya, merekapun merasa terpukul, mereka merasa telah tidak mengikuti perintah Rasulullah SAW. Maka saat itu juga semua sahabat mengikuti apa yang diperbuat Rasulullah SAW. Disinilah Allah telah mengurniakan kelebihan terhadap kaum wanita, yaitu ketajaman firasatnya. Dan inilah bukti sumbangan kaum wanita dalam dakwah.
Saat masa Umar RA, perempuan menyumbang peranan besar dalam segala aspek, baik politik, ekonomi dan sebagainya. Saat itu kekayaan Islam sedang berlimpah ruah, menyebabkan terjadinya inflasi. Maka Umar RA memutuskan untuk menentukan batas mahar. Maka dalam musyawarah syuro (perwakilan rakyat) yang terdiri dari wakil-wakil baik lelaki maupun perempuan, Umar RA memberitahu cadangannya. Maka bangkitlah seorang perempuan dan berkata,”Siapakah dia, Umar, yang mau merubah apa yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya?” Itulah peranan wanita. Wanita di ikut sertakan dalam perwakilan rakyat, tapi menurut cara Islam. Bukan seperti yang terjadi sekarang, dimana bercampur baur antara lelaki dan perempuan. Tapi dengan cara islam yaitu wanita terpisah tempatnya dari lelaki di sebelah belakang. Jadi kita boleh melihat dalam segala bidang wanita memegang peranan yang penting. Mereka langsung mengetahui apa yang mesti dimainkan saat menerima Islam. Mereka segera tahu apa kewajibannya dalam Islam.
Menjadi Abidah
Wanita yang Ahli ibadah, minimal sholat di awal waktu. Bagi wanita ini untuk mencari pahala besar ini mudah sekali. Bagi kaum laki-laki ini mereka harus sholat diawal waktu di mesjid, berjalan, terkadang mereka kehujanan, kena macet, kepanasan, kadang tertinggal sholat berjamaah, dan lain-lain. Namun bagi wanita ini sudah dimudahkan oleh Allah Swt. Nabi Saw sampaikan :
“Sholat seorang wanita di rumahnya lebih utama dibanding sholat di mesjid Nabawi. Dan sholatnya didalam kamarnya lebih utama dibanding ditengah rumahnya. Dan sholatnya di dalam bilik yang disekat di pojokan kamarnya lebih utama lagi dibanding sholat ditengah kamarnya”
Betapa sangat mudahnya, dan Allah berikan kemudahan bagi wanita. Menjaga amalan dzikir ibadah di rumahnya :
1. Sholat di awal waktu
2. Sholat-sholat sunnah : Tahajjud, Hajat, Tasbih.
3. Bacaan Qurannya : 2 juz minimal tiap hari
4. Dzikir pagi petang
5. Menghidupkan adab-adab & lingkungan yang sunnah di rumah
Rumah yang hidup amalan nuraniat, dzikir ibadah, ini bagi malaikat seperti memandang bintang di langit, terang benderang, walaupun pencahayaan rumah hanya dengan sebuah lilin. Berbeda dengan rumah yang pencahayaannya menggunakan banyak lampu yang terang benderang, tetapi tidak hidup amalan dzikir ibadah, maka rumah ini seperti hutan belantara, gelap gulita.
Note Penulis :
Nabi Saw sabdakan : “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan”
Ini karena dirumah kita tidak hidup amalan sehingga kehidupan di rumah kita seperti suasana kuburan anger dan sangat tidak nyaman. Rumah yang tidak hidup amalan maka akan dihuni para setan dan jin. Namun rumah yang hidup amalan akan didatangi para malaikat. Rumah yang tidak hidup amalan ini, akan hidup suasana maksiat, suasana setan/jin, suasana angker, sehingga setiap kita masuk ke rumah ini panas dan tidak betah. Baru masuk rumah sudah ketakutan istri marah-marah, anak durhaka, seperti dalam neraka saja. Namun rumah yang hidup amalan agama di rumahnya maka ini akan menghancurkan suasana angker di rumah, suasana setan/jin akan kabur, suasana panas atau disharmoni akan hilang.
Rasulllah Saw sampaikan :
1. Apabila ada orang yang memasuki rumahnya tanpa salam, maka setan akan berkata kepada teman-temannya, “Cepat kemari…cepat kemari, ini ada penginapan gratis.”
2. Apabila ada orang yang sedang makan tidak membaca doa, maka setan akan memanggil teman-temannya, “Cepat kemari…cepat kemari, ini ada makanan dan hidangan gratis.”
3. Apabila ada orang yang akan berjima’ tidak memakai doa, maka setan-setan ini akan ikut menggaulinya. Bagaimana mau mempunyai keturunan yang sholeh kalau seperti ini.
Bisa kita bayangkan andaikan kita diberi rumah mewah dan makan lezat, tapi di titipkan orang gila dirumah kita, pasti hidup kita tidak akan tenang. Sedangkan jika kita masuk rumah, makan, atau berhubungan suami-istri, tidak baca doa dan ikut adab-adabnya, maka ini bukan saja kita akan ditemani orang gila, tapi setan jadi teman hidup kita. Na’udzubillah Min Dzalik.
Note dari penulis :
Maka untuk menghindari ini, penting bagi wanita di rumah membentengi diri dengan amalan :
1. Doa-doa masnunah dari masuk rumah, wc, berjimak, dan lain-lain
2. Hidupkan dzikir ketika memasak, menyapu, mencuci baju, dan amalan khidmat lainnya
3. Hidupkan taklim rumah secara istiqomah
4. Ajarkan anak-anak kita cara hidup Nabi SAW
5. Jaga amalan-amalan dzikir ibadah
Bacaan Adzkar dari Nabi Saw perlu di hidupkan di rumah, bacaan Quranminimal 2 juz tiap hari, dana amalan sebelum tidur seperti :
1. Surat Al Waqiah
2. Surat Al Mulk
3. Surat As Sajadah
4. Al Hadid
5. Ar Rahman
“Barangsiapa yang tiap malam membaca surat Ar Rahman, Al Waqi’ah, dan Al Hadid, maka Allah akan golongkan dia sebagai Ahli Surga Firdaus.” (Hadits)
Dengan amalan yang sangat mudah, sangat singkat, dan ringan, betapa ruginya kalau itu kita tinggalkan.
Menjadi Alimah
Mengetahui hukum-hukum agama, dimulai dengan taklim rumah yang dilakukan dengan adab, tawajjuh, dan istiqomah. Ini memang penuh mujahaddah untuk istiqomah dalam membuat taklim rumah. Jika kita buat dengan adab dan penuh tawajjuh secara istiqomah maka akan terjadi peningkatan rohaniat dalam hati kita. Ini karena nur kalamullah dan nur sabda rasullullah Saw ini masuk kedalam hati kita setiap hari. Namun jika hanya sebagai rutinitas, maka rohani kita tidak akan meningkat, jadi harus dengan tawajjuh dan penuh adab. Jika taklim ini dapat dilaksanakan dengan penih tawajjuh dan istiqomah, maka nanti akan Allah lahirkan alim-alimah, hafidz-hafidzoh, da’i-da’iyah, dari rumah-rumah orang islam yang hidup taklimnya.
Kargozari :
Ada satu orang tinggal di australia, sebagai supir taksi. Dia punya anak :
1. Anaknya yang pertama umur 16 tahun sudah selesai hafalan quran
2. Anaknya yang kedua berumur 13 tahun sudah selesai juga hafalan Qur’annya
3. Anaknya yang ketiga umur 11 tahun tinggal 3 juz lagi jadi hafidz seperti kakak-kakaknya
4. Anaknya yang ke empat umur 7 tahun sudah hafal 5-6 juz
5. Paling kecil bungsu belum bisa bicara
Lalu saya bertanya karena heran:
ini hafalan Qurannya dimana ? jawabnya di australia
apa ada pesantrennya atau tahfidznya disana ? jawabnya tidak ada
kalau gitu belajarnya dimana ? jawabnya dirumah
sama siapa ? jawabnya sama istri
apakah istrinya hafidzoh ? jawabnya tidak
Setornya ke siapa ? jawabnya anak-anak setor ke ibunya
lho kok bisa ? ini lebih aneh lagi, di negeri orang kafir mayoritasnya, tidak ada pesantren atau tahfidznya, dia dan istrinya bukan hafidz / hafidzoh tapi bisa menghasilkan anak-anak yang hafidz dan hafidzoh. Bapaknya supir taksi dan ibunya bukan hafidzoh bisa melakukan ini setiap anak menyetor bacaan quran kepada ibunya. Kenapa bisa ? ini karena ada kemauan dan ada taklim tadi, sehingga terbayang fadhilah-fadhilah jika mempunyai anak-anak yang hafidz al quran.
Kisah :
Seorang Raja anaknya sudah bisa hafal Al Quran, maka si raja ini langsung melapor kepada bapaknya dengan penuh kegembiraan. “Alhamdullillah… Aldamdullillah…. ayah, cucu anda sudah selesai hafalan Qur’annya.” Maka Ayahanda Raja berkata, “Iya tapi itukan yang hafal Al Quran anak kamu bukan anak saya. Jadi kalau anak kamu yang hafal quran, maka yang akan dapat Mahkota itu kamu bukan saya. Kalau saya tidak dapat apa-apa.” Maka dengan sindiran kata-kata singkat ini, akhirnya si sang raja juga ikut menghafal Quran. Karena keseriusan sang Raja menghafal Quran, maka Rajanya juga menjadi Hafidz Quran.
Jika kita serius, sungguh-sungguh, maka jika diusahakan betul-betul tidak akan ada yang mustahil. Di India sana tidak sedikit orang umum tapi hafidz Al Quran, bukan dari kalangan pesantren, tapi dari universitas, dari militer, dari kedokteran, dari berbagai profesi.
Maka sebagai Abidah perlu kita jaga amalan-amalan :
1. Sholat-sholat sunnat kita dari : Awwabin, Tahajud, Witir, Tobat, Dhuha, dan yang lainnya
2. Taklim kita jaga waktu-waktunya secara adab dan istiqomah, sehingga suasana agama akan nampak
Note Penulis :
Ada seorang Isteri sahabat RA yang suatu hari telah meminta cerai dari suaminya. Padahal selama ini mereka adalah keluarga bahagia. Tapi secara tiba-tiba si isteri telah meminta cerai. Suaminya menjadi terperanjat. Kata suaminya, “Baiklah mari kita pergi jumpa dengan Rasulullah SAW agar beliau dapat memberi keputusan di antara kita.” Lalu mereka keluar di waktu malam untuk berjumpa Rasulullah SAW. Karena malam, suaminya telah terjatuh ke dalam lubang dan kakinya terkilir. Maka isterinya membawanya kembali ke rumah. Ketika itu isterinya berkata bahwa perceraian tidak usah dilakukan. Suaminya lebih terperanjat lagi dan menanyakan alasannya kepada istrinya. Kata si isteri, “Semenjak kita kawin, abang tidak pernah sakit, saya tidak pernah sakit, dan anak-anak tak pernah sakit. Maka rumah yang tidak pernah datang sakit adalah rumah yang terjauh dari rahmat Allah SWT.”
Seorang sahabat kembali ke rumah. Di dapatinya tempat masak roti menyala. Padahal dia tahu bahwa di rumahnya tak ada apa-apa termasuk makanan untuk dimasak atau dimakan. Maka ia bertanya kepada isterinya,”Apa yang kamu masak?” Si isteri menjawab, “Saya hanya sekedar menyalakan api. Sehingga nanti kalau ada tetangga yang datang berkunjung, mereka akan mengetahui bahwa di rumah kita ada makanan. Dan saya tidak ingin mereka mengetahui keadaan kita yang sebenarnya.” Lalu suaminya mematikan api itu. Ketika dia buka tungkunya dia terperanjat, karena di dapatinya dalam tempat masak itu ada tersedia banyak roti bakar dan daging bakar. Si istri sengaja pura-pura menyalakan tungku masak agar tidak dikasihanin oleh mahluk, sehingga Allahlah yang memberikan balasan langsung asbab dia menjaga keyakinannya. Allahu Akbar!
Kisah-kisah seperti ini dalam kehidupan sahabat asbab kepahaman mereka terhadap agama.
Sebagai Murobbiyah ( Mendidik Anak )
Mentarbiyah anak ini Allah Swt berikan contoh dalam Al Quran ini bukan semenjak lahir tapi semenjak hamil :
“Idzkolati miroaata imrona” : Tatkala ketika istri Imron, Hannah, berkata, “Robbi inni nadzartu laa kama fi baghni”, “Ya Rabb sesungguhnya aku nadzarkan bayi yang aku kandung ini.” “Muharroron”, “Aku bebaskan untuk agama saja” “Fattaqobbal minni” “Maka ya Allah terimalah dariku”
Semenjak hamil, anak tadi itu sudah dibebaskan dari kepentingan dunia dan di nadzarkan hanya untuk agama saja. Di dalam perut sudah di cita-citakan, bukan untuk jadi insyur, jadi dokter, jadi presiden, tapi untuk agama Allah saja. Dijaman istri imron, Hannah Rah.A, ada para pemuda yang tinggalnya didalam mesjid saja berkhidmat pada agama, seperti ashabul suffah. Maka istri imron ini menginginkan anaknya nanti dapat berkhidmat kepada agama seperti mereka para pemuda tersebut. Namun tatkala melahirkan ternyata yang dilahirkan adalah perempuan. Ada kekecewaan karena yang lahir perempuan, karena keinginan berkhidmat pada agama akan lebih mudah jika laki-laki. Namun Allah katakan :
“Wallahu’ a’ala ma wa’adhan” : “Allah Ta’ala Maha Tahu dengan yang dilahirkan.”
Memang laki-laki tidak sama dengan perempuan. Maka Hannah memberikan nama Mariam kepadanya. Lalu Hannah berdoa :
“Robbi inni wa yu’i dhuha bika wa dzurriyataha minasyaithon nirrojim”
Artinya : “Ya Allah aku meminta perlindungan kepadaMu untuknya dari setan yang terkutuk.”
Sehingga Rasullullah Saw sampaikan tidak ada satupun bayi yang lahir, setan akan menusuk lambungnya. Sehingga setiap bayi lahir ini akan menangis-nangis, kecuali Maryam AS dan anaknya karena sudah dimohonkan perlindungan untuk mereka dari ibu mereka, Hannah Rah.A, agar dilindungi dari syetan.
“Fattaqobbalaha robbuha bi qobulin hasanin wa ambadaha nabatan Hasana”
Artinya :
“Maka Allah terima dengan penerimaan yang baik, lalu ditumbuhkan dengan pertumbuhan yang baik.”
Allah Swt pelihara Mariam dan dibesarkan melalui didikan seorang Nabi yaitu Zakari AS, yang tidak lain adalah paman beliau sendiri. Betapa mulianya Mariam ini disisi Allah, asbab doa dari seorang ibu semenjak masih dalam kandungan. Di dalam Al Quran diceritakan, setiap kali Zakaria AS masuk kedalam mihrob ini disitu sudah ada rizki yang Allah siapkan untuk Maryam, padahal tidak ada satu oranpun yang mengantarkan. Siapa yang memberi Rizki ? Allah Swt. Ulama katakan jika seseorang ini mau masuk ke dalam biliknya Mariam ini harus melewati Tujuh Lapis pintu yang setiap pintu kuncinya ini dipegang oleh Zakaria AS. Tapi itulah keanehannya, setiap kali dibukan pintunya, disitu ada rizki yang sudah disiapkan untuk Mariam Rah.A.
Ini juga suatu pelajaran bagi kita, bahwa kehebatan seorang wanita ini adalah tatkala dirinya ini tertutup. Satu lapis pintu aja sudah tidak kelihatan sebenarnya, ini tujuh lapis pintu, bagaiamana rapat dan tertutupnya seorang Mariam AS. Maka wanita ini semakin tertutup semakin dekat dengan Allah Swt. Semakin mau dia diam di rumah semakin dekat dengan Allah Swt :
“Wa qarna fi buyuti bikunna” : “Dan diamlah kalian wahai wanita di rumah-rumah kalian.”
Maka akan mudah seorang wanita ini untuk dekat dengan Allah Swt, tatkala dia mau diam di rumahnya. Sehingga ketika kita baca riwayat-riwayat wanita yang sholihah, mereka ini menjadi wali-wali Allah, tatkala dia mau diam rumah. Keluar hanya betul-betul untuk keperluan agama saja. Seperti itu pula kehidupan yang dicontohkan oleh Mariam AS. Tatkala dia, Maryam AS, berdiam dirumah, maka Allah hantarkan rizki kepadanya.
“Qolla ya maryam wa anna lakihaza” tanya Zakaria, “Dari Mana ini Rizki / Makanan ?”, jawab Mariam AS, “Qolla wa in dillah” : “Ini semua dari sisi Allah”
Note Penulis :
Inilah Jawaban yang harus kita berikan ke orang-orang, dari mana datangnya makanan dan rizki ini ? dari Allah Swt. Inilah jawaban yang Allah ajarkan kepada Maryam AS ketika ditanya Nabi Zakaria AS. Inilah pelajaran yang Allah hendak berikan kepada kita terutama kaum wanita. Ini Maryam AS, yang lahir dari seorang wanita sholehah, yang benar menginginkan anaknya menjadi seorang sholeh. Walaupun yang lahir bukan seorang laki-laki,namun niatnya tetap diterima oleh Allah Swt. disini Allah mau menunjukkan bahwa bukan laki-laki saja yang bisa berkhidmat untuk agama, wanitapun juga bisa. Di mata Allah ini laki-laki dan wanita ini sama saja tergantung dari ketaqwaannya. Jadi jangan minta anak laki-laki atau perempuan, kita serahkan kepada Allah saja, Allah yang Maha Tahu mana yang terbaik untuk kita. Jadi doa dari seorang ibu yang sholeh ketika hamil walaupun yang lahir tidak sesuai harapan, maka kesholehan yang diminta tetap Allah berikan asbab fikir agamanya.
Maka didalam Al Quran diceritakan :
“Wal Baladu thoyibu yakhruju nabbaduhu bi dzili Robbi”
Artinya : “ Negara yang baik akan mengeluarkan tanaman-tanaman yang baik dengan izin Rabb Nya”
Ulama tafsirkan maksud dari ayat ini adalah bahwa wanita-wanita yang sholeh akan melahirkan anak-anak yang sholeh. Apabila kita melihat kehidupan ulama-ulama jaman dahulu, mungkin bapak-bapak merka bukan dari orang yang terkenal, bukan siapa-siapa, dan bukan juga ulama. Tapi hampi pasti semua ulama-ulama sholihin tersebut lahir dari wanita-wanita yang sholehah.
Kisah Imam Bukhori Rah.A :
Tatkala masih kecil imam bukhori ini buta. Maka ibunya yang sholehah ini, yang telah menyiapkan anaknya untuk agama, beliau tiap malam terus menangis berdoa mohon kesembuhan bagi anaknya. Sampaikan akhirnya ibunya ini Allah takdirkan mimpi bertemu Ibrahim AS, dan menyampaikan bahwa doa ibu imam bukhori ini sudah diterima Allah Swt, anaknya akan segera sembuh. Maka memang betul ke esokan harinya ini, Imam Bukhori sudah mampu melihat, bahkan Allah beri banyak kelebihan berupa daya ingat dalam menghafal. Sekali lihat saja bisa langsung ingat dan hafal sepanjang hidupnya. Sehingga setiap kali kita baca Hadits Imam Bukhori ini, maka pahalanya akan didapati oleh ibunya juga. Selama Kitab Hadits Imam Bukhori ini masih dibaca orang-orang maka pahalanya ini akanterus mengalir kepada ibunya imam bukhori. Sampai kapan ? sepanjang masa sampai dengan kiamat, selama masih di baca, maka ibunya akan terus kebagian mendapat kiriman pahala. Ibunya Imam Bukhori ini bukan orang terkenal, tidak ada yang tahu, akan tetapi ibunya terus mendapatkan pahala hingga hari ini sampai batas waktu yang Allah saja yang tahu kapan.
Kisah Imam Sofyan As Tsauri Rah.A :
Waktu umur 8 tahun, ibunya mengirimnya ke pesantren. Dalam keadaan miskin dan janda ibunya tidak bisa memberinya biaya yang banyak atau bekal yang cukup. Maka setelah mengantarkannya, ibunya hanya bisa meninggalkannya di pesantren lalu langsung pulang. Beberapa tahun telah berlalu hingga 12 tahun kemudia, Sofyan As Tsauri pulang untuk menemui ibunya. 12 tahun tidak berjumpa untuk ibu dan anak merupakan kerinduan yang sangat laur biasa, perpisahan yang lama sekali bagi orang tua dan anaknya. Namun ketika Sofyan mengetuk rumah ibunya :
Ibunya bertanya : “Siapa itu diluar ?”
Sofyan As Tsauri : “Wahai ibu ini adalah aku sofyan, tolong bukakan pintunya, aku sudah rindu sekali ingin jumpa.”
Ibunya : “Aduhai apakah itu engkau Sofyan anakku.”
Sofyan As Tsauri : “Betul ibu ini adalah aku, Sofyan, anakmu, lekas bukakan pintunya, aku sudah rindu ingin bertemu dengan ibu.”
Lantas ibunya menjawab : “ Wahai Sofyan, kamu sudah 12 tahun belajar agama, kamu pasti sudah paham betul hukum-hukum agama. Kamu pasti sudah tahu betul bahwa sesuatu yang sudah di hibahkan tentunya tidak boleh ditarik kembali. Ketahuilah bahwa aku sudah hibahkan dirimu untuk agama, aku tidak akan tarik kembali. Jadi tidak usahlah kita berjumpa di dunia ini, pertemuan kita nanti Insya Allah di surga.”
12 tahun berpisah, ada kesempatan bertemu, itu juga di korbankan, sehingga asbab pengorbanan ini Allah angkat derajat Imam Sofyan As Tsauri Rah. A. Hingga pada hari ini namanya, Ilmunya, masih disebut-sebut dan digunakan. Itulah keberkahan dari seorang wanita sholehah yang bisa menjadi asbab kesholehan anaknya.
Kisah Lainnya :
Dikisahkan ada seorang anak kecil dikirim ibunya ke pesantren untuk belajar agama. Ibunya ini seorang janda miskin. asbab uang yang dikumpulkan dari usahanya, dia bisa mengirim anaknya belajar agama. Sebelum mengirimkan anak ini, dijahitkan kantong dibalik baju anaknya ini untuk menyimpan uangnya. Lalu dititipkanlah anak ini pada kafilah dagang untuk diantarkan ke pesantren tersebut. Ditengah perjalanan maka kafilah ini di hadang perampok, maka diambillah uang seluruh orang di kafilah tersebut. Sampai ke anak kecil :
Si perampok berkata : “Ah ini anak kecil pasti tidak punya apa-apa, bawa uang tidak kamu ?”
Si anak kecil berkata : “Kata siapa saya tidak bawa uang, saya punya uang banyak.”
Maka si anak kecil ini membukakan bajunya dan memperlihatkan uang emas banyak sekali dari balik bajunya yang dijahitkan ibunya. Melihat keadaan ini maka si perampok terkejut, melihat kejujurannya anak kecil ini, yang padahal mau diambil uangnya oleh si perampok.
Si perampok bertanya : “Kamu kan tahu kami perampok mau ambil uang kalian, kenapa kamu jujur sekali ?”
Si anak kecil ini bilang : “Saya di ajarkan oleh ibu saya dalam keadaan apapun tidak boleh berbohong.”
Si perampok tadi menangis, bertobat kepada Allah Swt, asbab jawaban anak kecil, yang di didik oleh ibunya tadi. Maka setelah sampai di pesantren dia belajar bertahun-tahun disana. Hingga suatu ketika guru besarnya di pesantren mengumumkan kepada para santrinya :
“Orang yang sholat subuh dengan saya besok, Insya Allah, Allah Swt akan ampunkan seluruh dosa-dosanya.”
Semua santri menyambut gembira kabar ini, namun gurunya memberi catatan :
“Tapi awas kabar ini jangan sampai disebarkan kepada orang kampung. Saya tidak mau itu, ini hanya untuk kalian saja para santri. Awas kalau ada yang membocorkan kabar ini.”
Maka si anak kecil yang sudah menjadi santri ini, mendengar pengumuman itu dia gelisah semalaman. Di benaknya berkecamuk pikiran :
“Ini kalau saya tidak beri tahu orang kampung, kasihan mereka yang banyak dosanya. Tapi kalau saya beri tahu, nanti saya bisa di marahi ustadz saya. Apa yang harus saya lakukan.”
Maka tengah malam dia buat keputusan untuk memberi tahu orang kampung mengenai kabar tersebut, biarlah dirinya dimarahi ustadnya, asal orang kampung ini dapat selamat dari adzabnya Allah Swt. Pergilah anak ini keliling kampung membanguni penghuni rumah satu per satu dan mengabarkan perihal pengumuman ustadznya tadi. Maka asbab informasi yang disebarkan si anak tadi, orang kampung berduyun-duyun datang ke mesjid untuk sholat dibelakang ustadznya si anak tadi. Setelah mengucapkan salam, si ustadz terkejut dibelakangnya sudah ramai orang kampung berkumpul untuk sholat dibelakangnya.
Setelah orang kampung pulang si ustadz tadi bilang kepada para santrinya :
“Pasti tadi malam ada yang membocorkan informasi, siapa orangnya ?” ayo ngaku !”
Maka si anak ini mengaku, lalu di panggil oleh si ustadznya :
“Mengapa kamu berani membocorkan rahasia saya ? apakah kamu tahu kamu akan mendapatkan hukuman berat.”
Si anak tadi bilang : “Iya saya tahu bahwa pengumuman itu tidak boleh orang kampung tahu, jika saya beri tahu kepada orang kampung, pasti saya akan di marahi dan mendapatkan hukuman. Tapi yang akan mendapatkan hukuman itu sebenarnya orang kampung yang demikian banyaknya, dan yang memberi hukuman bukan manusia, tapi Allah Swt. Tidak apa-apa lah jika saya di hukum oleh ustadz, asal mereka selamat dari siksa Allah Swt. Silahkan saya dihukum, saya rela.”
Mendengar alasan ini si ustadz berkata dengan lantang :
“Insya Allah, kamulah nanti yang akan menjadi ulama besar.”
Ini adalah asbab didikan seorang ibu yang baik, mendapatkan pengajaran dari ustadz yang baik, maka akhirnya anak inipun menjadi ulama besar yang dikenal sebagai Syaikh Abdul Qadir Al Djaelani Rah.A. Inilah pentingnya kita didik anak kita dengan dengan agama semenjak kecil, diperkenalkan kepada Allah Swt dan Sunnah Rasullullah Saw.

Note dari Penulis :
Khalid Bin Walid merupakan seorang pejuang hebat. Pada saat menjelang meninggalnya, dia telah terbaring di rumah. Dan dia merasa sedih luar biasa, karena kematiannya yang terjadi di tempat tidur dan bukan di medan pertempuran. Di saat menjelang wafatnya, datang anak perempuannya yang masih kecil, lalu menangis. Kata Khalid, “Jangan bersedih, kita minta doakan supaya Allah SWT menjadikan bapak kamu termasuk dalam ahli surga.” Lalu anak perempuan kecilnya itu berkata,”Saya menangis bukan karena bapak saya akan menjadi ahli surga atau ahli neraka. Saya menangis karena nanti jika saya bermain-main dengan kawan-kawan lainnya, mereka akan mengatakan bahwa bapak kami meninggal syahid dijalan Allah, sedangkan bapak kamu meninggal dunia di atas tempat tidur di rumah.” Allahu Akbar inilah kepahaman seorang anak kecil di jaman Nabi Saw asbab didikan orang tuanya. Masih kecil sudah mengetahui nilai amal sebuah mati syahid !

Kargozari Jemaah Malaysia :
Ada satu kisah yang berlaku di Yordan, Sekali satu jamaah wanita masturat keluar ke satu rumah. Di rumah orang lama. Rumah ini dia sewa. Ketika datang jamaah, kebetulan orang yang menyewakan rumahnya kepada orang lama ini mengantar anaknya perempuan yang belajar di Universiti. Dan dia ini adalah wanita yang keluar rumah tidak tutup aurat. Maka ketika anak perempuan ini datang ke dalam rumah untuk mengambil sewa, wanita tadi panggil dia duduk sama-sama dengar halqah taklim, dengan hadits, kemudian memotivasi dia, maka terus dia menangis. Setelah mengambil sewa, anak gadis tadi balik ke rumah,lalu dia menangis ke ibunya. Ibunya tanya,”Ada apa kamui ni?” Dia diam saja. Ditanya diam saja. Kemudian dia menangis, sembahyang, menangis, bertobat kepada Allah SWT, sampai pagi. Kemudian tertidur. Setelah bangun, ibunya tanya,”Nak apakah kamu tidak berangkat ke kampus?” Anak gadis ini berkata,”Bagaimana saya mau pergi? Saya selama ini berada dalam kemurkaan Allah SWT.” Sementara ibunya ini seperti dia, keluar rumah tidak menutup aurat. Lalu ibunya berkata,”Tak apa. Nanti kita pakai purdah dan pergi ke Universiti.” Dia tak mau karena disana bergaul orang lelaki dan wanita. Kata anak gadis ini bahwa dia tak akan keluar rumah kecuali berpurdah. Maka ibunya pergi ke jemaah tanpa pakai hijab juga, dan cerita mengenai anaknya bahwa setelah kembali dari jamaah ini menangis, dan menangis hingga dia tak mau pergi universiti, dan dia sekarang tidak akan keluar kecuali berpurdah. Jadi Kata ibunya,”Saya datang hendak pinjam satu hijab dari kamu.” Maka Ibunya pun balik ke rumah dengan membawa hijab. Sesampainya di rumah, dia lihat anaknya tertidur, kemudian dikejut-kejutkan anaknya. Ternyata anaknya telah meninggal dunia.”
Nabi SAW bersabda,”Demi zat yang nyawaku di tangannya ada diantara manusia bahwa mereka-mereka beramal dengan amalan ahli neraka, dan tidak tinggallah diantara dia dan neraka satu hasta maka takdir telah mendahuluinya, maka dia beramal dengan amalan ahli surga maka dia dimasukkan Allah SWT ke dalam surga.”
Maka anak perempuan tadi yang selama ini berada dalam kemurkaan Allah SWT kemarahan Allah SWT, Allah SWT telah mengurniakan kepadanya mati dalam keadaan beriman.
Seorang pakar pendidikan katakan bahwa “Anak ini bukan pendengar yang baik tapi Peniru yang baik.” Apa yang ada di depannya itu yang akan ditiru. Kalau bapaknya atau ibunya kerjanya tiap hari megang koran dan megang remote maka anaknya akan meniru juga. Tidak usah di bilangin maka dia akan otomatis meniru saja. Maka kita hidupkan taklim di rumah dan kita beri contoh pada mereka bagaimana akhlaq dan cara hidup Nabi Saw.
Sebagai Khadimah ( Ahli Khidmat Keluarga dan Suami )
Seorang wanita datang kepada Rasullullah Saw :

“Ya Rasullullah Saw, jadi laki-laki itu enak, bisa jihad, bisa haji, bisa ke mesjid, bisa kesana kemari, kami di rumah dapat apa ?”
Menuntut persamaan Hak tapi dalam pahala. Maka Rasullullah melihat kepada para sahabat dan berkata : “Dengar tidak kalian pertanyaan wanita tadi ?” para sahabat RA menjawab : “Ya Rasullullah bahkan kami tidak menyangka ada wanita punya pertanyaan sebaik itu.”
Maka Rasullullah katakan kepada wanita tersebut :
“Sampaikan kepada para wanita yang mengutusmu bahwa jika mereka :
1. Sholat pada waktunya
2. Puasa sebagaimana mestinya
3. Dan taat kepada suaminya
Bagi mereka pahala yang sama. Tetapi jarang diantara kalian yang bisa melakukannya.”
Note dari penulis :
Allah SWT berfirman bahwa lelaki yang mukmin dan wanita yang mukmin, mereka harus saling membantu dalam menegakkan agama Allah. Mereka menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar.
Asbab dukungan istri, banyak orang yang akan mendapat hidayah melalui suami mereka. Jika wanita telah memberi sumbangan, tenaga, dan sama-sama membantu suaminya buat usaha agama, maka mereka akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT, sama seperti ganjaran yang didapati suami mereka tanpa mengurangkan sedikitpun ganjaran suami-suami mereka. Nanti asbab kerja sama ini, Allah SWT akan memperbaiki zuriat mereka, keturunan mereka, anak-anak mereka, sebagaimana Allah Ta’ala pelihara keluarga dan keturunan Ibrahim AS.
Maka apabila wanita sama-sama memberi sokongan, sumbangan, dan berusaha bersama-sama dengan lelaki, maka dakwah lelaki akan menjadi kuat. Dakwahnya akan berkesan, karena setengah iman lelaki adalah dari wanita. Setengah iman lelaki adalah isterinya sendiri. Kalau isteri sudah memberi dukungan, memberi dorongan, dan mengambil bagian bersama suami dalam menyempurnakan tanggung jawab usaha dakwah, maka Allah SWT akan menjadikan dakwah suami menjadi lebih mantap dan lebih kuat. Jika tidak, Allah akan jadikan kerja agama suami seperti orang yang pincang, yaitu dia tidak dapat bergerak dan berjalan dengan baik. Dakwah suami menjadi tidak begitu kuat dan tidak begitu mantap, walaupun dia seorang alim yang besar, seorang da’i yang hebat, seorang nabi sekalipun bahkan termasuk yang’ulul Azmi. Itupun apabila isterinya tidak sama-sama mengambil bagian, tidak membantu dan menyokong, maka kekuatan dari kerja dakwahnya tidak akan berkesan dan tidak akan sempurna. Contoh nabi Nuh AS. Dia telah berdakwah di kalangan umatnya selama 950 tahun. Tapi isterinya tidak membantunya dalam kerja agama, isterinya tidak menyokongnya, maka ini akan melemahkan kerja mereka.
Dari Aisyah R.ha dia mendengar Rasullullah Saw bersabda :
“Seandai seorang wanita bertemu suaminya dalam keadaan berlumuran darah dan nanah, lalu istrinya membersihkannya dengan pipinya hingga bersih, itupun belum mampu menunaikan hak suaminya atas istrinya.”
Karena itulah Rasullullah Saw sampaikan bahwa :
1. ketika aku melihat Surga maka penduduknya paling banyak adalah orang miskin
2. ketika aku melihat Neraka maka penduduknya paling banyak adalah wanita
Rasullullah Saw sampaikan ini bukan karena benci pada wanita, bukan, ini karena rasullullah Saw sayang pada umatnya yang wanita, makanya disampaikan agar mereka mau hati-hati terhadap perintah Allah. Lalu sahabiyah bertanya, “Kenapa bisa seperti itu ya Rasullullah ?” Nabi Saw menjawab, ini karena :
1. Wanita ini suka banyak melaknat dan mengumpat
2. Mengingkari kebaikan suami
Sehingga seandainya seorang suami melakukan kebaikan selama bertahun-tahun lamanya, maka bila mengecewakan sekali saja, akan muncul di lisannya, “Kamu ini tidak ada baiknya.”
Note dari penulis :
Dikatakan dalam suatu riwayat ciri-ciri wanita ahli surga ini :
1. Ketika dipandang Suaminya, dia menyenangkan
2. Ketika berbicara tidak menyakitkan
3. Ketika diperintah dia akan taat
4. Ketika ditinggal dia bisa menjaga harta suami dan kehormatannya.
Ada suatu kisah diceritakan seorang wanita sholehah didalam kubur, namun dalam kubur ia mendapat siksa, kepalanya berkobar-kobar dengan api. Lalu ditanya kenapa bisa demikian, si wanita itu menjawab: Aku ini mendapatkan hukuman seperti ini lantaran suatu ketika aku menyiapkan makanan yang lezat dengan susah payah untuk menyambut kepulangan suamiku. Namun ketika dia sedang makan dia menanyakan mana garamnya kok tidak ada. Lalu aku menjawab, “Ini makanan sudah selezat ini kenapa masih menanyakan garam ?” asbab ini Allah hukum saya. Setelah suaminya diberitahu perkara ini dan memaafkan istrinya, barulah siksaan tadi oleh Allah Swt dicabut dari dalam kuburnya.
Maka sebenarnya suami yang di depan mata ini sebenarnya bisa menjadi jalan untuk cepatnya masuk surga, namun bila salah bisa menjadi asbab cepatnya masuk Neraka. Maka kita manfaatkan kesempatan in untuk mendapatkan Ridho Allah dan mendapatkan Derajat tertinggi di surga semuanya hanya bisa dilakukan dengan mengikuti amal-amal sahabiyah R.ha.
Allah Swt katakan dalam Al Quran :
“Hunna libasulakum wa’antum libasu lahum”
Artinya : “Mereka para wanita ini adalah pakaian bagi kalian dan kalian adalah pakaian bagi mereka.”
Maka yang namanya pakaian ini untuk saling menutupi kekurangan, bukan untuk saling menuntut atau membanding-bandingkan, sehingga tidak ada saling menghargai. Jika dalam rumah tangga antara suami dan istri sudah saling menuntut maka yang datang bisa dipastikan bukanlah kebahagiaan atau sakinah. Dalam perkhidmatan ini yang paling penting aalah menerima kekurangan istri dan suami masing-masing, lalu mensyukuri kelebihan mereka masing-masing. Sehingga bisa sama-sama menuju Ridho Allah dunia dan akherat.
Bila kita menghadirkan akherat maka akan sangat mudah bagi kita untuk melakukan amal-amal sholeh. Dan yang menjadi fokus kita adalah kehidupan akherat tadi. Maka setelah kita itikaf disini 3 hari 3 malam, oleh-oleh yang paling penting adalah :
1. Iman makin baik
2. Amal meningkat
3. Kerinduan akan akherat semakin bertambah
Mungkin selama 3 hari disini kita belum banyak hafal doa, mudzakaroh masih banyak kelirunya, ini tidak apa-apa, karena sahabatpun, hadits dan doa-doa tidak banyak yang hafal, namun amaliat mereka sama semua. Amal inilah nanti yang Allah berikan pahalanya.Nabi Musa bertanya kepada Allah Swt : “Ya Allah apa yang engkau berikan kepada seseorang yang mengaja manusia untuk taat kepadamu.”
Allah Swt menjawab : “Aku berikan mereka setiap satu kata ini pahala orang ibadah selama satu tahun.”
Insya Allah kita niatkan menyampaikan perkara ini kepada seluruh manusia.